Sabar dan Kasih Sayang, Itu Kuncinya!
Oleh : Galih Setiawan
Stres merupakan reaksi tubuh pada
seseorang akibat berbagai persoalan yang dihadapi. Stres dapat menghinggapi siapa
saja, termasuk para pendidik atau guru. Masalah anak-anak merupakan salah satu
persoalan yang sangat memungkinkan dapat menimbulkan stress pada guru.
Gejala-gejala stres antara lain bisa berupa kelelahan, kemurungan, kelesuan,
kehilangan atau meningkatnya nafsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit
tidur atau malah tidur berlebihan. Bisa juga berupa menurunnya gairah untuk
mengajar.
Aktivitas mengajar yang dilakukan
oleh para guru sangat mungkin bisa menjadi sumber stres. Belum lagi jika ditambah
berbagai persoalan hidup dan aktivitas pekerjaan sehari-hari yang menguras
beban dan pikiran. Karena itu, guru harus punya cara bagaimana agar terhindar
dari stres ini. Karena kalau sampai terjadi stres, proses belajar dan mengajar
tentu tidak akan berjalan dengan baik.
Untuk menghindari itu semua, hal
pertama yang mesti dipahami betul oleh para guru adalah tentang kedudukan
peserta didik dalam Islam. Seperti halnya anak, para murid juga merupakan
amanah sekaligus ujian dari Allah Ta’ala,
yang harus dididik dan diasuh dengan baik. Ujian yang diberikan lewat murid
sangat beragam. Ketika ajaran Islam tentang anak dapat dipahami dengan baik,
maka Insya Allah, para guru akan dapat mendidik dan mengasuh pra murid dengan
penuh kesabaran dan kasih sayang. Ya, sabar dan kasih sayang, inilah kunci
utama mengatasi stres dalam pendidikan dan pengasuhan.
Setiap anak tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Banyak pendidik yang kurang
memahami hal ini. Ketidaktahuaan tentang tumbuh kembang anak sesuai usia, bisa
menimbulkan tekanan. Apalagi jika pendidik terlalu ambisius dalam menuntut
hasil, bukan proses.
Tentu diperlukan juga kerja sama antara
guru, orangtua dan para murid agar tugas mendidik ini lebih ringan. Jika di
kelas ada murid yang relatif lebih besar, dapat ditanamkan pengertian pada
mereka untuk ikut membantu mengelola tugas di kelas. Misalnya mengkondisikan
kelas, membantu mengambilkan kapur di kelas yang habis, dan sebagainya. Ajarkan
prinsip kerja sama dan tanggung jawab sejak dini agar mereka terbiasa bersikap
mandiri, berinisiatif dan dapat diandalkan.
Selain itu, mengunjungi atau
berbagi pengalaman dengan para guru yang sukses dalam melakukan pengajaran
terhadap murid-murid juga akan sangat membantu. Dengan bertukar pengalaman,
Insya Allah bisa saling menguatkan dan akan ditemukan banyak cara yang bisa
dikembangkan dalam menangani masalah pembelajaran di kelas. Tak ada salahnya
pula membaca buku-buku atau mengikuti seminar tentang kepengasuhan untuk lebih
membuka jendela pikiran kita dalam mendidik dan mengasuh anak.
Sikap sabar juga merupakan cara
mengatasi stres yang jitu. Jika tidak dengan kesabaran, bagaimana mungkin akan
sanggup menghadapi setiap masalah anak-anak dengan baik dari sejak dimulainya
pembelajaran sampai pembelajaran selesai. Sabar disertai dengan niatan ikhlas
hanya semata-mata untuk mencari ridho Allah Ta’ala akan menjadi energi yang luar biasa.
Maka, seberat apapun beban dan ujian yang diberikan lewat murid, Insya Allah
akan dapat dihadapi dengan ringan. Selain sabar, bertawakallah pada Allah Ta’ala.
Lakukan pula introspeksi
diri. Apakah kita sudah mempersiapkan dengan baik pertemuan kelas hari itu
dengan segala media dan sumber belajarnya? Apakah kita sudah berkomunikasi
secara efektif dengan siswa saat proses kegiatan pembelajaran? Apakah kita
dapat menghidupkan suasana kelas sehingga siswa terlibat secara aktif? Apakah
anda dapat memberikan jawaban yang memuaskan atas sanggahan atau pertanyaan
siswa? Pertanyaan pertanyaan ini membutuhkan kebesaran jiwa seorang guru.
Jangan pernah berpikir
menjadi guru berwibawa itu adalah guru
yang ditakuti siswa. Apalagi membawa persoalan kekecewaan pribadi dalam
menghadapi aneka keunikan siswa. Jika tidak mampu mengendalikan emosi, maka
akan terasa pada suasana belajar siswa.
Miliki kemampuan mengatasi konflik pribadi lantaran memang siswa tidak berhak
tahu apapun yang kita hadapi. Cara efektif untuk menghilangkan stres saat
mengajar adalah memiliki gairah belajar secara ber sungguh sungguh terutama untuk kegiatan pembelajaran...
Tak
ada masalah yang tidak ada penyeselesaian. Begitu pula dengan persoalan murid.
Dan jangan lupa, berdoalah selalu minta bantuan Allah Ta’ala dalam menyelesaikan masalah anak-anak. Kadang kita sudah
berusaha optimal untuk memperlakukan dan memberikan yang terbaik. Tetapi
sejatinya hanya Allah jualah yang membukakan mata, hati dan pikiran peserta
didik kita untuk mau mengerti seperti yang kita inginkan.
Galih Setiawan, Redaktur Majalah Fahma
Admin @emthorif
foto https://windafrestikawati.files.wordpress.com/2015/12/ibu.jpg
Post a Comment