Tangguh Bersama Petunjuk dan Kerjasama
Oleh : R.
Bagus
Priyosembodo
Allah menyeru
kepada pemilik keyakinan: “Wahai orang-orang yang beriman, jangan kalian
mengkhianati Allah dan Rasul, dan jangan kalian mengkhianati
amanat-amanat kalian, sedang kalian mengetahui.” Menyiakan kepercayaan adalah
buruk dan menimbulkan kerusakan. Apalagi bila laku khianat ini dilakukan secara
sadar dan mengetahui akibat buruknya. Tidak menunaikan amanah, dalam hal
apapun, adalah jelek. Terasa jelek sekali bila khianat dalam amanah berupa
anak.
Lalu Allah
menjelaskan: “Ketahuilah bahwa harta kalian dan anak-anak kalian adalah ujian.
Dan di sisi Allah ada pahala yang besar”. Hamba Allah diuji dengan harta dan
anak. Dalam pengelolaan keduanya terdapat uji kebenaran amal seseorang dan
kualitasnya. Sesiapa yang kecintaannya mendorong untuk mendahulukan hawa
nafsunya daripada menunaikan amanah, maka ia akan merugi. Sedang siapa yang
bertindak benar dan sungguh-sungguh, maka Allah akan hargai dengan bayaran yang
amat besar.
Ketika ajaran
Islam tentang anak dapat dipahami dengan baik, maka Insya Allah, para orangtua
akan dapat mendidik dan mengasuh anak-anak dengan penuh kesabaran dan kasih
sayang.
Memiliki ilmu
amat penting untuk mampu menunaikan amanah dan bersabar. Tanpa pengetahuan yang
cukup maka hal yang mudah seringkali terasa sulit. Ilmu adalah penolong untuk berlaku amanah dan
menjauh dari khianat.
Mengasuh dan
mendidik anak akan menghasilkan stres manakala orangtua miskin ilmu pengasuhan.
Tentu saja kerjasama dan tolong menolong adalah hal penting untuk meringankan.
Suami istri yang tolong menolong, juga antar keluarga yang bantu membantu tentu
akan menguatkan yang lemah. Serta meringankan beban nan berat.
Allah akan memberikan cobaan kepada kita semua berupa
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa orang terkasih,
dan juga kelangkaan buah-buahan. Maka sampaikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar. Orang yang mampu teguh berlaku benar dalam menjalani
upaya menghadapi segala macam yang ia alami. Orang-orang yang bersabar itu akan
dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya karena amat banyaknya.
Kesabaran juga memudahkan mendapat pertolongan Allah. untuk itu Allah
tuntunkan, "Mintalah pertolongan dengan sabar dan mengerjakan shalat
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." Allah berjanji
memberikan pertolongan kepada orang yang menjalani kesabaran dan shalat dengan
baik.
Dalam mengasuh anak seringkali orangtua
dihadapkan kepada sebagian tingkah laku anak yang menjengkelkan. Ini adalah
yang lazim karena anak belumlah banyak ilmu dan matang pertimbangan. Jangankan
anak, bahkan kita dapati orang dewasa banyak yang menjengkelkan bagai
anak-anak. Sebagaimana pernah dialami Rasulullah. Ada beberapa orang dari kaum
Anshar meminta -sedekah- kepada Rasulullah, lalu beliau memberikan sesuatu pada
mereka itu, kemudian mereka meminta lagi dan beliau pun memberinya pula
sehingga habislah harta yang ada di sisinya. Setelah habis membelanjakan segala
sesuatu dengan tangannya itu beliau bersabda: "Apa saja kebaikan -yakni
harta- yang ada di sisiku, maka tidak sekali-kali akan kusimpan sehingga tidak
kuberikan padamu semua, tetapi karena sudah habis, maka tidak ada yang dapat
diberikan. Barangsiapa yang menjaga diri -dari meminta-minta pada orang lain-,
maka akan diberi rezeki kepuasan oleh Allah dan barangsiapa yang merasa dirinya
cukup maka akan diberi kekayaan oleh Allah -kaya hati dan jiwa- dan barangsiapa
yang berlaku sabar maka akan dikarunia kesabaran oleh Allah. Tiada seorangpun
yang dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik serta lebih luas -kegunaannya-
daripada karunia kesabaran itu."
Serba menakjubkan keadaan orang mukmin itu,
sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya. Kebaikan
yang sedemikian itu tidak ada pada seorangpun melainkan hanya untuk mukmin
belaka. Apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, ia pun bersyukur, maka hal itu
adalah kebaikan baginya. Sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran iapun
bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.
Manakala kesulitan bertumpuk-tumpuk. Dan
kesukaran susul menyusul. Tetapi hal itu makin menambah keimanan mereka. Mereka
menjawab: “Allah cukup menjadi pelindung kita dan sebaik-baiknya yang dijadikan
tempat bertawakkal.” Kemudian mereka kembali dengan mendapatkan kenikmatan dan
keutamaan dari Allah, mereka tidak terkena sesuatu halangan pun dan mereka
mengikuti keridhoan Allah. Allah itu memiliki keutamaan yang agung. Allah akan
memberikan kepada orang yang berkeyakinan kuat, yang bersandar pada-Nya, dan
tangguh kala menghadapi bahaya. Untuk itu, bertawakkallah kepada Tuhan yang
Maha Hidup yang tidak akan mati. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka
Dia pasti mencukupi untuknya.
R. Bagus Priyosembodo, Penulis Kajian Utama
Majalah Fahma | Guru Ngaji
Admin @emthorif
foto http://www.anaksaleh.com/images/cara-mendidik-anak.jpg
Post a Comment