Teknologi Murah dan Manfaat
Oleh : Rizki Farani, S.Pd., M.Pd.
Apakah tidak
punya smartphone, ipad atau akses internet itu berarti kemunduran? Atau istilah
gaul nya jadul? Jawaban dari pertanyaan ini pasti bervariasi sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Itulah sifat teknologi.
Teknologi boleh bermacam-macam, modern dan mewah namun penggunaan
teknologi haruslah selektif sesuai kebutuhan dan kondisi, terutama teknologi
yang digunakan untuk pembelajaran di kelas. Di sisi lain, menurut lembaga Association for Education Communication and
Technology ( 1977: 153), aspek teknologi untuk pembelajaran sebenarnya
tidak hanya terbatas pada alat (hardware/
software) namun teknologi bisa juga termasuk pesan yang disampaikan (message), Orang yang menyampaikan (people), bahan ajar yang digunakan (materials), teknik penyampaian (technique) dan lokasi belajar (settings). Berdasarkan keluasan aspek
teknologi ini maka seorang guru dapat mengembangkan teknologi yang bermacam2
sesuai tujuan pembelajaran, sederhana, murah, dan bermanfaat.
Salah
satu contoh media sederhana yang bermanfaat adalah media grafis. Menurut Sri
Anitah (2010: 60), media grafis dapat berupa gambar, bagan, diagram, grafik
atau poster. Media seperti ini sangat mudah dicari di berbagai majalah, surat
kabar atau buku. Guru bisa menyeleksi beberapa gambar
yang relevan dengan
pembelajaran dan menggunakan gambar tersebut untuk mengajar di kelas. Guru juga
bisa membuat media grafis sendiri sesuai dengan tujuan pembelajaran. Inti dari
penggunaan media grafis adalah guru dapat memvisualisasikan konsep abstrak
sehingga siswa lebih paham materi yang disampaikan. Dalam contoh ini, teknologi
tidak hanya sebatas pada media gambarnya saja namun kemampuan guru untuk
menyeleksi gambar yang cocok untuk belajar menunjukkan bahwa guru juga bisa
menjadi sumber teknologi. Jadi gabungan teknologi sederhana seperti ini
sebenarnya bermuatan multi kompetensi untuk menggabungkan bahan ajar, materi,
media, dan guru. Sederhana namun efektif, bukan?
Contoh lain adalah
lokasi pembelajaran. Guru dapat membawa siswa ke luar kelas untuk bisa
mempraktikkan teori yang dipelajari di dalam kelas. Deskripsi singkat tentang
penggunaan lokasi sebagai sumber belajar adalah sebagai berikut:
Berdasarkan deskripsi
di atas, tujuan penggunaan masjid sebagai lokasi belajar adalah untuk
menciptakan nuansa islami dalam setiap mata pelajaran; misalnya ketika tim
mendapatkan poin, biasakan siswa untuk mengucapkan Alhamdulillah dan tidak berteriak di dalam masjid. Cara ini juga
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan belajar sambil bermain dan
siswa mudah bergerak karena ruangan masjid cukup luas untuk kapasitas kelas
besar seperti umumnya kelas-kelas di Indonesia. Dalam proses pembelajaran ini,
masjid adalah teknologi sederhana yang diintegrasikan ke dalam proses belajar
bahasa Inggris.
Kesimpulannya, dengan
memperluas pemahaman kita terhadap kompenen-komponen teknologi, guru tidak
perlu berkecil hati terhadap kondisi sekolah yang masih minim teknologi
canggih. Masih banyak alternatif yang bisa dilakukan untuk menciptakan proses
pembelajaran dengan teknologi yang sederhana, murah, dan bermanfaat.||
Topik : Pengenalan kosa kata benda dalam bahasa Inggris
Teknik penyampaian : Permainan (untuk kelas besar 30-40 anak)
Lokasi : Masjid
Kegiatan : Guru mengajak siswa ke masjid (pastikan tidak mengganggu waktu
sholat). Guru membagi siswa menjadi dua kelompok besar. Siswa berbaris
membentuk garis panjang di tim nya masing-masing. Guru membisikkan satu kata
benda ke siswa yang berdiri paling depan di tiap tim. Siswa tersebut akan
membisikkan kata yang sama ke siswa yang berdiri di belakangnya. Kegiatan
berlanjut sampai siswa yang berdiri paling belakang mendapatkan informasi kata
bendanya. Setelah semua siswa mendapat giliran maka siswa yang berdiri paling
belakang harus menyebutkan kata apa yang dibisikkan oleh temannya. Kalau
jawaban nya betul maka tim mendapatkan poin satu.
Variasi
kata dapat disesuaikan dengan level kelas dan kompetensi yang diharapkan
*) Rizki Farani, S.Pd., M.Pd., Dosen
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris , Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas
Islam Indonesia
Admin @emthorif
Post a Comment