Ujian Nasional vs Ujian Kejujuran
oleh : Mohammad Fauzil Adhim
Hari ini UN SMA. Yang senantiasa merisaukan, mengapa UN tampak begitu mencekam? Padahal mereka telah belajar sejak kelas 10. Adakah proses belajar yang bermasalah sehingga ujian nasional seolah seperti prahara? Bukankah ini sama saja dengan Ebtanas di tahun 80-an?
Hari ini UN. Peristiwa yang seharusnya disambut gembira oleh siswa ini justru banyak yang diawali airmata ketakutan. Seharusnya, inilah kesempatan yang mereka tunggu-tunggu; kesempatan untuk melangkah jenjang pendidikan berikutnya yang lebih tinggi. Tetapi ketakutan begitu menyebar sehingga menularkan rasa grogi ke siswa-siswa lain dan bahkan para guru.
Hari ini UN. Di banyak tempat, soal UN harus dijaga dengan kewaspadaan tinggi oleh aparat keamanan. Sedemikian rapuhkah integritas pendidik sehingga begitu mengkhawatirkan jika soal UN tidak dikawal dengan standar keamanan yang tinggi? Sedemikian mengenaskankah integritas lembaga pendidikan sehingga menjadikannya sebagai persinggahan akan berpotensi bocor dan menyebabkan pelanggaran? Bukan salah polisi menjaga soal UN jika memang diperlukan. Bukan. Hanya saja ini menandakan ada masalah kejujuran pada sekolah sehingga tak dirasa aman. Atau telah banyak kasus?
Hari ini, ada anak saya yang ikut UN. Semoga ia tetap ceria sebagaimana saat telepon kemarin. Semoga suasana pesantren tetap meneduhkannya.
Post a Comment