Gangguan Pencernaan Pada Anak (bagian II)


Oleh: Arhie Lestari

Baca : Gangguan Pencernaan Pada Anak Bagian 1 

Gangguan pencernaan pada anak bermacam-macam. Pertama, Gangguan seluruh fungsi sistem pencernaan. Gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan anak atau irritable bowel syndrome sehingga menyebabkan sembelit, sakit perut, ataupun diare. Gejala yang dihadapi umumnya buang air besar yang berubah. Anak dapat menjadi lebih sering diare atau lebih sering sembelit. Cara mengatasi anak yang mengalami irritable bowel syndrome yaitu dengan memberhentikan makanan dan minuman yang memicu diare/sembelit pada anak. Beberapa makanan yang harus dihentikan adalah makanan yang terlalu banyak mengandung bumbu, terlalu asin, asam atau juga manis.

Kedua, hipertroli pilorus stenosis. Anak yang mengalami hipertroli pilorus stenosis akan mengalami penyempitan saluran usus 12 jari yang disebabkan karena adanya penebalan otot dinding usus. Hal ini yang seringkali terjadi pada anak, yaitu muntah ketika sedang mendapatkan ASI. Gejala spesifik pada gangguan medis ini adalah muntah yang terjadi pada anak usia 2-12 minggu.Adapun tindakan medis yang dilakukan apabila sudah dipastikan mengalami gangguan kesehatan tersebut yaitu dengan melakukan penyayatan akan tetapi tidak memotong otot pilorus dengan tujuan melebarkan saluran.

Ketiga, sakit perut berulang. Anak seringkali mengalami sakit perut yang berulang bahkan seringkali dijumpai pada anak yang berusia 3 tahun. Penyebabnya bermacam-macam dapat diakibatkan karena sosial, psikologis, dan sesuatu yang memicu stres pada anak. Gejala yang dihadapi anak adalah sakit perut yang berulang, bahkan nyeri tiga kali atau lebih selama tiga bulan dan mengalami ganguan aktivitas anak. Cara mengatasinya dengan mengetahui penyebab utama pada anak dan kemudian berkonsultasi dengan psikolog anak.

Keempat, pendarahan saluran cerna atas. Apabila anak yang muntah disertai dengan bercak darah segar atau kehitaman akibat mengalami denaturasi asam lambung. Penyebabnya anak mengalami luka pada tukak dan duodenum atau varises pada kerongkongan pecah. Gejala yang dialami anak mengalami muntah darah dan buang feses berwarna hitam.

Selain itu masih banyak gangguan pencernaan lain yang dialami oleh anak seperti refluks, diare karena infeki, kolik, sembelit, kembung atau intoleransi bakteri. Cara mengatasi gangguan pencernaan terebut dengan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai dengan kondisi anak.Hal ini disebabkan tidak dapat didiagnosa hanya dari satu gejala melainkan harus melakukan pemeriksaan medis untuk membantu memulihkan kembali kondisi kesehatan pencernaan anak.

Penulis: Arhie Lestari, Pemerhati dunia anak
Admin: Mahmud Thorif
Foto: google
Powered by Blogger.
close