SDIT Hidayatullah Jogja Galang Dana Peduli Suriah
www.majalahfahma.com
| Suara pekikan takbir membahana, memecah keheningan pagi di sepenjuru Yayasan
As-Sakinah, Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta, hari ini, Kamis,
5/5/2016. Ratusan siswa-siswi SDIT Hidayatullah berantusias memadati Masjid
Markazul Islam, yang terletak tepat di jantung kampus untuk menyemarakkan
kegiatan penggalangan dana bagi sahabat-sahabat Muslim yang teraniaya di
belahan dunia, terutama yang sedang membara saat ini, Aleppo, Suriah.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh bagian Humas SDIT
Hidayatullah Sleman bekerjasama dengan Baitul Maal Hidayatullah Jogja dan
Yayasan As-Sakinah ini menghadirkan ustadz Abu 'Abdurrahman selaku koordinator
Sahabat Suriah. Sahabat Suriah adalah pengembangan amal dari Sahabat Al Aqsha,
jaringan keluarga muslim.
Ahlussunah Indonesia-Syam yang mengupayakan diri terlibat dalam
pembebasan masjidil Aqsha.
Dalam orasinya, Abu 'Abdurrahman mengabarkan kondisi terkini
umat Islam di bumi Suriah, Aleppo. Sebagaimana diketahui, dalam hampir dua
pekan terakhir Aleppo terus dihujani roket Rezim Bashar Assad, Syi'ah dan
sekutunya dari udara. Puluhan serangan telah membumi hanguskan kota Aleppo.
Suplai air bersih terputus, sebab serangan udara telah membombardir Stasiun
Pemompa Air disana. Selama lebih dari sepekan dilaporkan terjadi 260 serangan
udara, 110 serangan Artileri, 18 rudal dan 68 bom, hingga mengakibatkan 250
jiwa sipil terbunuh. Dikabarkan pula, sebanyak 27 staff dan pasien di RS Al
Quds yang berada di Aleppo telah tewas dalam sebuah serangan udara, termasuk
Dr. Muhammad Waseem Maaz, dokter anak paling berkompeten di sana. Jumlah ini
terus meningkat setiap harinya, baik serangan maupun korban jiwa.
Menurut saksi mata dari Aleppo, ini adalah serangan paling
dahsyat dan brutal sejak perang dimulai. Sayangnya, hal yang paling tidak masuk
akal terjadi saat ini. Hampir tidak ada media komersil dunia yang meliput dan
memberitakan hal ini. Sehingga informasi seputar pembantaian brutal di Aleppo
ini hanya bisa disalurkan dan didapatkan melalui media alternatif/sosial media
dengan segala keterbatasan yang ada.
Situasi di Aleppo saat ini sangat genting. Aleppo boleh jadi
akan terkepung sebentar lagi, maka seluruh dunia harus mengetahui hal ini dan
bertindak segera. Setiap hari mereka digempur bom, dihujani roket, diledakkan
dengan drum-drum berisi bahan peledak, dibidik dengan senapan-senapan
mematikan, ditumpas, dibumi hanguskan, dibunuhi secara brutal, tak
berperikemanusiaan oleh para musuh Allah, Bashar Assad beserta dedengkotnya,
Syi'ah laknatullah dan para sekutu.
Mereka disakiti sebab mereka memegang teguh aqidah Ahlus sunnah
wal jamaa'ah, mereka dibantai karena memegang teguh kalimah "Laa ilaaha
illAllaah". Maka bagi seorang yang mengaku Muslim, wajib atasnya
menolong saudara yang terzhalimi di bumi Suriah, baik dengan doa yang tak
putus, tenaga, bantuan dana, dan apapun yang bisa diberikan untuk mereka. Dan
haram bagi seorang Muslim untuk bersikap acuh tak acuh terhadap orang yang
membutuhkan pertolongan saudaranya, sebagaimana yang disampaikan Syaikh Yusuf
Al Qardhawi dalam fatwa terbarunya.
Oleh Karenanya, lewat aksi penggalangan dana ini diharapkan akan
menumbuhkan jiwa solidaritas siswa-siswi SDIT Hidayatullah Sleman, juga
mengobarkan semangat membela Islam dan membela kehormatan kaum Muslimin di
dada-dada mereka. Dipahamkan pula kepada mereka, bahwasanya jika seorang Muslim
tidak menolong saudaranya yang sedang terzhalimi, niscaya akan terjadi
kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. Sebagaimana firman Allah 'Azza
wa Jalla dalam surat Al Anfaal ayat 73, "Adapun orang-orang yang kafir,
sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para
muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya
akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar."
Setelah kegiatan penggalangan dana ini usai, Atina Fauzia, salah
seorang siswi SDIT Hidayatullah mengaku geram dan marah mendengar kabar
serangan membabi buta rezim Bashar Assad kepada kaum Muslimin Suriah, "Semoga
Allah membalas semua perbuatan jahat Bashar Assad dan orang-orang syi'ah itu,
kalau tidak di dunia, pasti akan Allah hukum di akhirat kelak..!!" Harap
siswi yang tengah duduk di bangku kelas 6 ini.
Senada dengan harapan di atas, Muhammad Haidar yang masih duduk
di kelas 2 pun berdoa demikian, "In syaa Allah, para musuh Allah akan
merasakan akibat dari kejahatannya..! Dan Allah akan menolong semua orang Islam
di Suriah." Pungkasnya dengan polos dan tulus.
Tak hanya anak didik, Ustadzah Ayun Afifah, guru Al Qur'an di
SDIT Hidayatullah pun sangat mengecam serangan brutal yang terjadi di Aleppo
belakangan ini, "Wa makaruu wa makarollaah, wallaahu khairul maakiriin.
Janji Allah itu pasti, cepat atau lambat Bashar Assad dan sekutunya akan hancur
binasa! Semoga sedikit yang kami kumpulkan hari ini, bisa berarti banyak untuk
saudara-saudara kita di Suriah. Tentunya tak putus-putus doa untuk keselamatan
mereka kami layangkan."
Alhamdulillah, infaq yang berhasil terkumpul dari penggalangan
dana hari ini sebanyak Rp 16.282.500,- beserta sebuah anting emas. Semoga apa
yang telah terkumpul dari panggilan hati siswa-siswi beserta para pendidik di
SDIT Hidayatullah Sleman ini mampu mengundang pertolongan dan kemenangan dari
Allah, sehingga perdamaian hakiki kembali melingkupi Aleppo, Suriah, Negeri
Syam dan seluruh belahan bumi yang terzhalimi.
Allaahumma Aamiin.
Kiriman : Ida Nahdhah, Pendidik di Hidayatullah
Yogyakarta.
Sumber: www.sdithidayatullah.net
Post a Comment