Tetap Bugar Saat Puasa
Oleh: Slamet Waltoyo
Semua muslim menyambut Ramadhan dengan sukacita. Pasti juga,
anak-anak merasakan hal yang sama. Bagi orang dewasa motivasinya jelas, yaitu
indahnya beribadah selama Ramadhan. Dengan motivasi dan kegairahan yang tinggi
akan menghilangkan “kesusahan” puasa. Bagaimana dengan anak-anak?
Yang utama adalah menumbuhkan dan menjaga kegairahan selama
Ramadhan. Persiapkan suasana rumah menjadi suasana bernuansa Ramadhan. Sehingga Ramadhan menjadi
benar-benar istimewa,
karena suasana rumah akan mewarnai suasana hati penghuninya. Banyak cara yang
bisa dilakukan untuk membuat suasana berbeda, misalnya dengan menggeser susunan
perabot di ruang keluarga, menambah tempat berbuka dan sahur bersama,
memperbarui warna interior, menambah hiasan interior, memasang gambar bernuansa
motivasi beribadah dan bernuansa keceriaan.
Hal lain yang
bisa diistimewakan adalah dengan
memperdengarkan nasyid atau murottal pada saat-saat yang sesuai. Misalnya pada
saat sahur, mula-mula
memperdengarkan musik atau nasyid yang ceria untuk menghilangkan kemalasan
bangun dan makan sahur, kemudian diganti murottal menjelang waktu imsak.
Buatlah jadwal acara TV yang boleh ditonton kalau tidak bisa menghilangkan TV dalam keluarga. Persiapkan aktifitas
positif yang
mengasyikkan pada saat-saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baik gambar yang ditempel atau lagu yang diperdengarkan tentu saja
yang dapat menyentuh
hati anak-anak, sesuai dengan dunia anak-anak. Memang kita
menyiapkan semuanya ini untuk anak-anak. Buatlah suasana berbeda, meskipun
kecil tetapi yang bermakna, jangan sampai Ramadhan tiba tetapi tidak ada yang
istimewa di rumah kita.
Jangan sampai yang
berbeda hanya perintah orangtua “mulai besok kamu harus ikut berpuasa”. Tentu
saja yang terpikir berbeda pada anak hanya mulai besok badan lemah, perut
lapar, suasana ngantuk, bangun lebih awal, dan sebagainya.
Problema
biologis harus disikapi dengan baik. Lemah, lapar,
ngantuk dan berujung pada malas adalah gambaran umum anak berpuasa. Ini
berkaitan dengan kondisi fisik. Memang puasa adalah merubah jam biologis tubuh
dari biasanya yang sudah berlangsung dengan ritme harian yang teratur, maka
perubahan ini mula-mula akan berpengaruh pada kondisi fisik dan secara
berangsur tubuh akan mencapai ritme baru dengan jam biologis baru. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak-anak
tetap bugar selama puasa, antara lain:
Pertama, mengawalkan buka dan mengakhirkan sahur. Anjuran
Rasulullah ini ternyata telah memperhitungkan waktu yang tepat sehingga
meringankan beban tubuh dalam menjalankan kewajiban ujian puasa.
Kedua, makanan cukup kalori. Makanan yang manis adalah makanan yang
kaya kalori. Anak-anak harus mendapatkan kalori yang cukup dari makanan, agar
cukup mendapatkan energi. Susunlah menu makanan dengan memperhitungkan nilai
gizinya. Di samping nilai gizi juga harus memperhatikan jenis makanan yang
disukai anak. Terutama untuk makan sahur yang biasanya anak cenderung malas
makan karena ngantuk.
Ketiga, cukup istirahat, jangan terlalu banyak. Menggeser waktu
istirahat memerlukan penyesuaian biologis, berilah porsi istirahat yang cukup,
jangan terlalu banyak. Kebanyakan istirahat justru akan membuat badan merasa
lemas.
Keempat, aktivitas yang mengasyikkan. Aktivitas yang mengasyikkan jiwa akan mengalahkan kelemahan
tubuh. Berilah aktivitas yang mengasyikkan pada siang dan sore hari. Banyak
masjid yang selama Ramadhan mengadakan acara khusus bagi anak. Ikutkan anak
setelah kita mengetahui kebaikan dari kegiatan yang diadakan.
Penulis: Slamet Waltoyo, Pimpinan Madin Saqura (Sahabat Al
Qur’an) Sleman
Foto: Dok. Moh. Fauzil Adhim
Foto: Dok. Moh. Fauzil Adhim
Post a Comment