Wahana Kemenangan Hati
Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullahi wa barokaatuh
Alhamdulillah, atas izin Allah,
kita dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan yang penuh barokah. Dalam
sebuah hadits yang bersumber dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Puasa
adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa
janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya
atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang
berpuasa.” (HR. Bukhari)
Pesan yang sarat makna ini menggugah
kesadaran kita bahwa Ramadhan merupakan sarana spiritual bagi
setiap Muslim untuk melakukan pembongkaran tabiat buruk dan hawa nafsu yang
membatu.
Nabi mengingatkan,
sejatinya puasa bukan sekadar mampu menahan marah, tetapi akan menjadi
lebih baik bila kemarahan itu tidak dibalas dengan kemarahan. Sebab
kemarahan tidak bisa menyelesaikan masalah, malah semakin membuat keadaan
semakin buruk. Menahan marah saat berpuasa dan mengelolanya menjadi kedamaian
dan penuh maaf merupakan cermin pribadi yang bertakwa. Yakni, pribadi yang
telah tercerahkan oleh ibadah puasa dan disukai Allah.
Marilah kita sempurnakan ibadah
puasa kita dengan melepas semua perilaku buruk. Momentum Ramadhan sejatinya
membuat kita menjadi kian sabar, kian halus tutur kata kita, kian sayang kepada
sesama. Mari kita jadikan Ramadhan sebagai wahana kemenangan hati nurani
terhadap segala macam tabiat buruk yang bergelanyut berat di dalam diri kita.
Inilah kabar gembira
yang sampai kepada kita, seperti terurai indah dalam firman-Nya: “Dan Allah
menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka tiada
disentuh oleh keburukan (azab neraka) dan tidak pula mereka berduka cita”
(QS. al-Zumar/39: 61). Kita semua tengah menuju kemenangan yang
dijanjikan itu. Bersabarlah, mari menahan marah.
Terakhir, segenap kru dan direksi
Majalah Fahma mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga kita
senantiasa menjadi insane yang bertakwa. Amin...||
Wassalaamu
‘alaikum wa rohmatullahi wa barokaatuh
Redaksi
Foto: http://www.anneahira.com/
Post a Comment