Belajar Sains dengan Peraga Koper Pintar
Oleh : Nia Kurniasari
Salah satu cabang ilmu yang wajib dipelajari anak
adalah sains. Dengan
belajar sains, anak didorong untuk berpikir
kritis, analitis dan tepat dalam mengidentifikasi memahami, memecahkan dan
mengaplikasi substansi atau materi pembelajaran. Jadi, anak
tidak sekedar belajar secara konsep teoritis, namun juga belajar berbasis fakta
empris yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga memperkuat retensi ingatan. Dengan
demikian, anak memiliki pengalaman berharga dalam menemukan pengetahuannya. Belajar
sains berlaku untuk bidang pelajaran apa
saja. Dalam Permendikbud Nomor 81 A/2013, pembelajaran
berbasis pendekatan saintifik mengacu pada lima langkah pembelajaran.
Pertama, mengamati (observasi). Pada
tahap ini, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan anak untuk
melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar dan membaca.
Kompetensi yang diharapkan adalah kesungguhan, ketelitian, dan mencari
informasi.
Kedua, menanya. Kegiatan
menanya adalah mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati, mulai dari
pertanyaan faktual sampai hipotetik. Kompetensi yang diharapkan adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, dan membentuk pikiran kritis untuk
hidup cerdas danbelajar sepanjang hayat.
Ketiga, mengumpulkan data/informasi. Kegiatan
mengumpulkan data/informasi dilakukan dengan melakukan eksperimen, membaca
sumber lain selain buku, atau wawancara dengan narasumber untuk menyelidiki
fenomena dalam menjawab suatu permasalahan atau pertanyaan. Kompetensi yang
diharapkan adalah sikap teliti, jujur, sopan, terbuka menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari dan mengembangkan kebiasaan belajar sepanjang
hayat.
Keempat, mengasosiasi/menalar. Kegiatan
mengasosiasi atau menalar adalah menilai, membandingkan, menemukan keterkaitan
satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan dan konsep penting. Kegiatan mengasosiasi diharapkan dapat mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Kelima, mengkomunikasikan. Kegiatan
“mengkomunikasikan” adalah kegiatan yang memberikan kesempatan anak untuk
menyampaikan hasil temuannya kepada orang lain. Penyampaian hasil temuan ini
dapat dilakukan secara lisan tertulis atau media lainnya. Kompetensi yang
dikembangkan dalam kgiatan ini adalah sifat jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Belajar menggunakan
pendekatan saintifik dapat diterapkan menggunakan media apapun, baik itu
media alam, maupun peraga pendidikan. Di ranah pendidikan anak usia dini, guru
dapat lebih mudah menerapkan pendekatan saintifik dengan menggunakan alat
peraga, salah satunya adalah alat peraga koper pintar. Sebuah alat peraga
berbentuk kotak seperti koper, yang di dalamnya terdapat berbagai jenis
permainan yang berkaitan dengan pembelajaran saintifik. Koper pintar bisa
dibuat dari kardus bekas, infraboard ataupun
triplek yang dibuat menyerupai koper, supaya lebih praktis, dan bisa dibawa ke mana
saja. Alat peraga ini didesain untuk menerapkan kegiatan 5M yaitu mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan hasil belajar
anak dengan cara mudah dan menyenangkan. Di dalam koper pintar ini terdapat
pembelajaran pencampuran warna, membaca dengan teknik menyusun huruf, menimbang
benda, memutar turbin menggunakan gaya gravitasi, menimbang, berhitung,
mengenal kecepatan, menyusun puzzle, mengenal bentuk geometri, dan mengenal
huruf hijaiyah melalui gambar, dan lain sebagainya.
Guru dapat mengembangkan alat peraga koper pintar
ini sesuai tema maupun materi yang ingin disampaikan. Misalnya APE koper pintar
calistung, APE koper pintar Imtaq, APE koper
pintar IPA, APE koper pintar tematik.
Dalam pengembangan APE ini dibutuhkan kecermatan, kreativitas, pemahaman tentang materi belajar dan tingkat
perkembangan anak, serta inovasi penggembangannya.
Dengan belajar saintifik menggunakan APE koper
pintar ini diharapkan tercapainya aspek-aspek perkembangan seperti nilai-nilai
agama dan moral melalui sikap bersyukur pada Allah, atas kemudahan dalam
mencari ilmu, sikap saling menyayangi teman dan menghormati guru. Aspek sosial
emosional melalui sikap saling kerjasama dan toleransi. Aspek bahasa melalui
kegiatan komunikasi. Aspek kognitif melalui pengetahuan yang dipelajari, dan
aspek fisik motorik melalui eksperimen.
Selamat mencoba, semoga barokah.
Penulis: Nia
Kurniasari, Mahasiswa
STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta
Post a Comment