Permainan Asyik untuk Anak PAUD



Oleh : Ilham A Furqon,

Bermain adalah hal yang sangat bermanfaat bagi anak usia dini usia 0-6 tahun. Mengapa? Karena  bermain dapat membantu tumbuh kembang anak dan memberikan manfaat seperti merangsang fungsi panca indera anak, seperti bermain dengan suara, bermain dengan warna, bermain dengan mainan bermacam tekstur (halus/kasar)

Bermain juga dapat meningkatkan ketangkasan, misalnya melatih anak merangkak, berjalan, melompat dengan satu kaki serta bermain bola. Manfaat lain bermain adalah meningkatkan kecerdasan berbahasa, misalnya bermain puzzle, menyusun balok, dan petak umpet.   

Melihat begitu banyak manfaat bermain ini, maka anak usia dini sebaiknya lebih banyak bermain dan beraktivitas fisik daripada menonton televisi dan media atau perangkat berlayar lainnya. Anak usia dini kurang dari 3 tahun dapat menonton televisi dengan tayangan berkualitas 1 sampai dengan 2 jam sehari.

Lalu, permainan apa saja yang sebaiknya dikenalkan pada anak usia dini? Setidaknya ada empat jenis permainan yang bisa kita terapkan.

Pertama, permainan motorik. Permainan ini bermanfaat dalam menguatkan otot-otot mereka, sehingga mereka semakin fasih dalam melakukan segala aktivitas mereka dan agar mendapatkan kondisi fisik yang semakin baik. Permainan ini dibagi menjadi 2, yaitu permainan motorik kasar dan permainan motorik halus. Contoh dari permainan ini adalah bermain sepak bola, bermain basket, kejar-kejaran, bermain lompat tali, dan lainnya. Sedangkan contoh permainan motorik halus adalah menggambar, mewarnai, mengambil biji dengan sumpit, bermain play-dough, dan lainnya.

Kedua, permainan kognitif. Permainan ini bermanfaat untuk melatih kemampuan anak, sehingga perkembangan otak atau kecerdasan anak bisa berkembang secara maksimal. Biasanya permainan-permainan ini dikategorikan menjadi beberapa tema, misanya tema alam, tema tumbuhan, tema hewan, tema diri sendiri, dan lainnya. Contoh dari permainan ini adalah permainan pengenalan huruf dan angka, permainan pengenalan kosa kata baru, dan lainnya. Media permainan yang digunakan pada zaman sekarang ada bermacam-macam, bisa menggunakan media lembar kerja, media kartu belajar, media gadget, dan lainnya.

Ketiga, permainan sosial atau interpersonal. Permainan ini biasanya dimainkan secara berkelompok atau berpartner, sehingga memungkinkan anak-anak untuk terlibat aktif bersama orang lain. Contoh dari permainan ini adalah permainan petak umpet, gobagsodor (go-back-to-dor), kasti, dan lainnya.

Keempat, permainan berkarakter. Permainan ini dilakukan untuk melatih aspek emosional anak, agar anak-anak tumbuh menjadi anak yang berakhlak mulia dan menumbuhkan sifat empati kepada sesama dan semua ciptaan Tuhan. Hampir setiap permainan yang dilakukan oleh anak-anak usia memiliki pesan moral yang baik. Sehingga permainan berkarakter lebih flesksibel dan bahkan bisa diajarkan di setiap materi pelajaran. Misalnya setelah bermain playdough, anak-anak harus mencuci tangannya dan menjelaskan manfaat cuci tangan. Setelah bermain kasti kita bisa menjelaskan kepada anak-anak didik tentang manfaat mematuhi aturan bermain kasti. Permainan yang paling efektif dalam mengajarkan pendidikan karakter adalah bermain peran (drama). Dengan permainan ini anak-anak bisa belajar tentang cara berbicara yang sopan, bertingkah laku yang sesuai dengan tata krama, dan memperagakan hal-hal yang baik lainnya.

Salah satu syarat utama agar seorang pendidik disukai oleh anak-anak didiknya adalah menguasai banyak permainan. Coba saja, kita katakan kepada anak-anak didik kita, "Hari ini kita akan melakukan permainan baru! Siapa mau ikut?" Pasti mereka akan menjawab "Saya mau!" dengan penuh semangat. Semakin banyak permainan yang dikuasai oleh seorang pendidik PAUD, maka pilihan permainan yang bisa digunakan sebagai media pengajaran pun akan menjadi semakin beragam, maka ilmu dan keterampilan yang akan didapatkan oleh anak-anak didik pun akan semakin beragam pula.

Penulis: Ilham A Furqon, Pemerhati dunia anak
Foto: google
Powered by Blogger.
close