Menyikapi Keluhan Anak
Oleh : Suhartono
Mengeluh adalah salah satu kebiasaan
yang tidak pernah lepas dari anak-anak. Anak-anak yang masih memiliki banyak
kelemahan akan membutuhkan bantuan dari orangtua dalam banyak hal. Sebagai
orangtua, Anda harus bisa bersabar. Anda tidak boleh serta merta melarang anak
saat ia mulai mengeluh ini dan itu. Bagaimana pun sifat atau kebiasaan ini bisa
dikurangi, meskipun tidak secara instan. Bagaimana pun proses yang baik akan
menghasilkan produk yang baik. Begitu pula dalam mendidik anak. Orangtua
membutuhkan kesabaran agar anak bisa bertumbuh menjadi pribadi yang baik tanpa
merasa terpaksa dan tertekan.
Maka ketika mendengar anak mengeluh,
segera alihkan pada hal yang lain. Terkadang anak mengeluh hanya karena hal
yang sepele dan tidak membahayakan. Bila Anda tahu bahwa keluhan itu adalah hal
yang sepele, sebaiknya Anda bersikap santai dan tidak menganggap itu sebagai
hal yang serius. Cara mengatasinya adalah dengan mengalihkan keluhan anak pada
hal yang lain, sehingga anak tidak merasa dicuekin. Lama-lama anak akan
menganggap bahwa keringetan saat olahraga adalah hal yang wajar dan bukanlah
hal yang serius atau perlu dikhawatirkan.
Bila apa yang dikeluhkan anak adalah
sesuatu yang serius, Anda juga perlu merespon secara serius. Respon serius
tidak perlu dibarengi dengan ekspresi cemas apalagi kaget. Ekspresi kecemasan
hanya akan melemahkan mental anak. Karena anak juga akan merasa takut bila
mengalami hal yang serupa suatu saat nanti. Sebaiknya orangtua bersikap santai.
Dengarkan saja keluhan anak dengan penuh perhatian dan kesabaran. Setelah
mendengarkan dan memahami motif anak mengeluh, sebaiknya Anda meminta anak
untuk menemukan solusinya sendiri. Bila anak belum bisa menemukn solusinya,
Anda bisa membantu anak. Bagaimana pun dengan memberikan kesempatan kepada anak
untuk menemukan jalan keluar mereka saat mengadapi suatu masalah, Anda telah
mengajari mereka tentang kemandirian dan sifat mau berinisiatif.
Saat anak dalam suasana hati yang baik, santai, dan terlihat ceria, orangtua bisa memberikan asupan rohani kepada anak dengan cara menasihati anak. Misalnya mengawalinya dengan pertanyaan, "Adik, mengapa sih kamu kemarin kepanasan sinar mata hari pagi aja mengeluh... . Padahal sinar matahari pagi itu malah baik untuk kesehatan. Seharusnya kamu tidak boleh takut." Aktivitas ini bisa dilakukan saat bermain bersama anak, makan malam bersama keluarga, atau saat berjalan-jalan bersama keluarga.
Saat anak dalam suasana hati yang baik, santai, dan terlihat ceria, orangtua bisa memberikan asupan rohani kepada anak dengan cara menasihati anak. Misalnya mengawalinya dengan pertanyaan, "Adik, mengapa sih kamu kemarin kepanasan sinar mata hari pagi aja mengeluh... . Padahal sinar matahari pagi itu malah baik untuk kesehatan. Seharusnya kamu tidak boleh takut." Aktivitas ini bisa dilakukan saat bermain bersama anak, makan malam bersama keluarga, atau saat berjalan-jalan bersama keluarga.
Keluhan anak kadang juga terjadi
karena adanya pertengkaran. Pertengkaran di masa kecil, terutama pertengkaran
antar saudara kandung biasa terjadi. Orang tua tidak perlu menganggap
pertengkaran ini sebagai sesuatu yang terlalu seris. Orangtua perlu meminta
kepada keduanya untuk menyelesaikan permasalahan mereka sendiri secara
baik-baik dan kekeluargaan. Dalam hal ini, sikap orangtua dalah bersikap
netral. Hal ini akan membantu mereka saat mereka menghadapi konflik dengan
sesama anak, termasuk dengan teman-teman sekelas.
Jika
suatu ketika anak mengeluh karena capek, sebaiknya orangtua mendengarkan dan
memperhatikan penyebab keluhan anak.
Karena dari keluhan sederhana 'aku capek' yang terlontar dari mulut
anak, sebenarnya orangtua bisa menggali banyak hal. Bisa jadi karena pada saat
itu anak sedang merasa tertekan dan membutuhkan pendengar atau justru
membutuhkan saran untuk mengatasi masalahnya.
Orangtua
memang perlu peka pada anak, biarkan mereka mengekspresikan apa yang mereka
rasakan. Selanjutnya, orangtua bisa turut ambil bagian untuk menyelesaikan
masalah jika anak merasa masalahnya demikian berat.
Tanpa
respons yang tepat dari orangtua, anak akan memendam sendiri masalahnya. Tanpa
menemukan tempat yang tepat untuk berbagi dan meminta saran, bisa menjadi akar
depresi pada anak. Pada kasus yang paling parah, anak bisa melakukan tindakan
nekat karena tidak bisa menyelesaikan masalahnya.
Sebaiknya
orangtua jangan hanya mau dimengerti anak, tapi cobalah juga untuk mengerti
anak. Respons yang tepat atas keluhan anak bisa menyelamatkan mereka dari
tindakan negatif.
Penulis : Suhartono, Pemerhati dunia anak
Foto: http://daihatsu.co.id/
Post a Comment