Cara Mudah Mengenalkan Haram dan Halal pada Si Kecil
Oleh:
Dwi Lestari W
Sebagai
muslim, tentunya kita meyakini bahwa segala yang dibolehkan (halal) adalah baik
dan mengandung manfaat bagi manusia. Sebaliknya, segala yang dilarang (haram)
oleh syariat Islam adalah buruk, mengandung bahaya dan membawa mudharat. Meski
sampai saat ini ilmu pengetahuan belum banyak membuktikan secara ilmiah tentang
berbagai manfaat atas barang halal dan berbagai bahaya atas barang haram, namun
kita meyakini dan tidak ragu sama sekali. Suatu saat ini ilmu pengetahuan akan
sampai pada tahap pembuktian kebenarannya.
Dalam
hal produk makanan dan minuman, dengan adanya kemajuan teknologi umat Islam
Indonesia menghadapi persoalan membanjirnya beragam produk di pasar bebas, yang
tidak jelas status kehalalannya, khususnya produk impor. Sepintas, masalah
halal-haram dalam hal makanan dan minuman tampak sederhana. Namun, seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan masalah kehalalan
produk menjadi tidak sederhana, bahkan menjadi rumit. Lebih-lebih apabila
produk olahan ini dibuat di negara yang mayoritas penduduknya adalah
non-Muslim. Akibat ketidakjelasan status halal tersebut, membuat umat Muslim
ragu mengkonsumsi/menggunakannya, sehingga harus ekstra hati-hati sebelum
membeli.
Karena
itu, tidak salah rasanya jika sejak dini, anak-anak udah harus kita beri
penjelasan tentang konsep halal dan haram.
Mengajarkan
halal dan haram pada anak berarti mengajarkan sepertiga agama pada anak. Dalam
sebuah hadits, Rasulullah bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh
terdapat segumpal daging. Apabila segumpal daging tersebut baik, baiklah
seluruh tubuhnya, dan apabila segumpal daging tersebut buruk, buruklah seluruh
tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati". (HR Muslim).
Hadits ini memberi peringatan pada kita
bahwa jika hati banyak mengkonsumsi makanan yang haram, maka ia akan menjadi
buruk sehingga anggota tubuhnya pun menjadi buruk.
Sementara itu dalam QS. Thaha: 121,
Allah berfirman: "Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu
nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah
ia".
Kisah tersebut menunjukkan adanya
hubungan antara makanan dengan menutup aurat. Jadi, seandainya kita atau anak
kita susah untuk menutup aurat, coba evaluasi apakah ada sesuatu yang haram
yang kita makan? Semakin banyak makanan haram yang masuk, semakin mudah tergoda
oleh setan. Makanan yang haram tidak hanya berpengaruh pada hati tapi juga
kepada perilaku. Jika kita, anak-anak kita melanggar syariat, coba evaluasi
kembali makanan yang masuk ke tubuh kita.
Sementara dalam QS Al Mukminun 51, Allah
berfirman: "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan".
Ibnu Katsir menyatakan: "Allah
Ta'ala pada ayat ini memerintahkan para rasul agar makan makanan halal, dan
beramal shalih. Disandingkannya dua perintah ini mengisyaratkan bahwa makanan
halal adalah pembangkit amal shaleh. Dan sungguh mereka benar-benar telah
mentaati kedua perintah ini." (Tafsir Ibnu Katsir 5/477, baca
juga: Adwaa'ul Bayan 5/339). Sebaliknya, makanan yang haram bisa menjadi
penopang amalan-amalan yang tidak baik, semangat ibadah pun menjadi lemah.
Ada efek lain yang tak kalah
membahayakan jika kita tak mempedulikan halal dan haram. Jjika
individu-individu dalam masyarakat (termasuk anak-anak) mengkonsumsi yang
haram, maka akan menjadi masyarakat yang hatinya rusak, buruk perilakunya,
tidak bersemangat dalan kebaikan, tidak diijabah doanya, fisiknya lemah,
generasi mudanya lemah, dan bahkan calon penghuni neraka. Na’uduzubillah.
Buku berjudul Halal Haram for Kids ini berusaha untuk memberikan
panduan bagi anak tentang konsep halal dan haram. Dengan sajian yang penuh
ilustrasi dan gaya bahasa yang dekat dengan dunia anak, buku ini sangat cocok
untuk dijadikan teman bagi buah hati kita.
Judul Buku :
Halal Haram for Kids
Penulis :
Lukman
Penerbit :
Pro Kids
Tebal :108
halaman
Tahun Terbit :
2016
Penulis: Dwi Lestari W, Staf BPH LPIT Insan Mulia Yogyakarta
Post a Comment