Pintu-pintu Inspirasi Guru
Oleh: Drs. Slamet Waltoyo
Tidak
bisa dipungkiri besarnya pengaruh guru terhadap perkembangan kejiwaan murid.
Orang yang terdekat dengan anak, yakni orangtua pun mengakui bahwa gurunya
lebih didengarkan dari pada dirinya. Apakah ini yang membuat guru boleh bangga?
Tidak. Sekali-kali tidak. Tetapi inilah yang membuat para guru harus
bersungguh-sungguh sekaligus berhati-hati.
Bersungguh-sungguh,
karena dari kepribadiannya berpeluang menginspirasi puluhan jiwa, menebar
kebaikan. Tetapi harus berhati-hati kerena berlakunya peribahasa “guru kencing
berdiri murid kencing berlari”
Semua
sisi guru menjadi perhatian bagi murid. Baik penampilan maupun kepribadiannya.
Dari ucapan hingga gerak-geriknya. Dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tak ada
yang lepas dari perhatian anak. Sehingga banyak pintu yang bisa menjadi jalan inspirasi
bagi murid. Tiap Guru mempunyai kelebihan yang berbeda sehingga menjadi
inspirator hal yang berbeda.
Inilah
beberapa contoh pintu inspirasi:
Pertama,
anak menjadi suka pelajaran tertentu. Ada anak yang menjadi sangat hobi dengan
pelajaran tertentu. Misalnya ia sangat menyukai pelajaran matematika, IPA, atau
Bahasa Inggris karena terkesan dengan seorang guru. Penyampaiannya yang
menarik, mudah diterima atau pendekatannya yang mengena secara personal. Buku pelajaran itu yang selalu ada di
tangannya. Bahkan hingga Perguruan Tinggi pun ia memilih jurusan karena mata
pelajaran yang ia sukai. Maka guru bersungguh-sungguhlah dalam memilih metode
belajar dan pendekatannya agar menarik dan mudah diterima.
Kedua,
anak disiplin karena guru. Banyak anak yang dengan kesadarannya menerapkan
kedisiplinan karena terinspirasi oleh guru. Guru yang dengan tulus dan
menunjukkan kenyamanannya karena ia disiplin. Tanpa rasa tertekan, ia selalu
datang tepat waktu, memenuhi janjinya, lengkap peralatan yang harus dibawanya.
Tanpa harus banyak perintah dan cerita ia menunjukkan kenyamanannya. Banyak
murid yang terkesan dan mengikuti langkahnya.
Ketiga,
anak tumbuh semangat belajarnya karena guru. Ada di antara anak tumbuh semangat
belajarnya karena inspirasi dari Guru. Ia menjadi ingin banyak tahu, menjadi
ingin banyak membaca. Ia selalu berhadapan dengan guru yang berwawasan luas,
Guru yang banyak tahu. Ia tidak hanya menyampaikan materi ajar dengan “lurus
dan kering” . Tetapi mampu menghubungkan dengan “dunia kekinian”, membuka
wawasan. Sehingga anak merasakan bahwa disiplin ilmu yang diajarkan besar
manfaatnya dan luas penerapannya.
Keempat,
anak berpenampilan rapi karena guru. Anak ini rambutnya tidak lagi kusut atau
pakai jilbabnya selaku rapi dan serasi, baju dan celana atau roknya selalu
berseterika halus, sepatu dan kaus kakinya selalu bersih dan serasi. Orangtua
bangga. Karena ia selalu berhadapan dengan Guru yang nyaman dengan
penampilannya yang selalu rapi.
Banyak
guru yang diidolakan muridnya. Banyak guru yang selalu diingat dan didatangi
murid hingga masa tuanya. Banyak pintu kebaikan yang bisa dipancarkan oleh guru.
Terbarkan inspirasi sebaik dan setinggi mungkin. Sehingga menjadi generasi
cemerlang di masa depan. Bersungguh-sungguhlah menjadi inspirator.
Hati-hati
guru jangan sampai “kencing berdiri”. Jangan sampai melakukan hal-hal yang
tercela. Kalaupun murid tidak mengikuti dengan “kencing berlari” tetapi
perbuatan negatif yang dilakukan guru akan melunturkan citranya. Sehingga
memungkinkan guru tidak lagi yang harus digugu dan ditiru ( yang
didengarkan nasehatnya dan diteladani perilakunya). Maka reduplah daya
inspirasinya. Maka berhati-hatilah.
Penulis: Drs.
Slamet Waltoyo, Pengelola Madrasah Diniyah Saqura, Yogyakarta
Foto: http://sekolahislamasa.com
Post a Comment