Nyanyian Darah dan Airmata


Oleh: Albar Rahman

Adik kecilku terdzhalimi.
Adik kecilku teraniaya.


Mereka insan tak berdosa dan suci.
Tapi mengapa tangan kotor Basar Asad tetap menyiksa.


Kediktatoran penguasa tanpa henti.
Demi kepentingan kekuasaannya.


Para sekutu yang tak berhati nurani.
Turut membantai demi hawa nafsunya.


Duhai lirih hati yang tak bertepi.
Ampuni diri yang terbatas geraknya.


Maafkan diri dengan keterbatasan dana pula.
Maklumkan jikalau rintihan doa yang mampu tuk dikirimi.


Relakan diri yang masih lemah dan dari kejauhan hanya menyaksikan dan berdoa.



Penulis : Albar Rahman, Penikmat Sejarah, Mahasiswa Jurusan PAI Universitas Islam Indonesia
Powered by Blogger.
close