Pengembangan Kecerdasan Bahasa Anak Usia Dini




Oleh : Ahmad Budiman

Ada banyak kecerdasan yang perlu dikembangkan oleh anak-anak usia dini. Salah satunya adalah kecerdasan bahasa. Kecerdasan bahasa adalah keterampilan dan kemampuan anak dalam menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini meliputi kemampuan dalam menggunakan tata bahasa, bunyi bahasa, makna bahasa, dan penggunaan bahasa secara praktis. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan anak apabila kecerdasan ini dikembangkan secara efektif. Anak-anak akan semakin terampil dalam berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis.

Anak-anak tentu membutuhkan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dengan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, anak-anak akan lebih semangat dalam belajar. Mereka pun akan semakin mudah mencerna dan mengingat pelajaran yang diterima atau dipelajari. Kak Zepe memperkenalkan beberapa cara yang menyenangkan agar kecerdasan bahasa pada anak bisa semakin berkembang.

1. Metode bernyanyi
Lirik lagu anak yang sederhana bisa dipakai sebagai media dalam mengembangkan kecerdasan ini. Anak-anak biasanya akan lebih suka dan mudah menguasai lagu yang memiliki lirik sederhana. Dengan bernyanyi lagu anak, kosa kata yang dipelajari anak akan semakin bertambah. Anak-anak pun akan semakin mampu mengucapkan variasi bunyi secara tepat. Keuntungan lain metode bernyanyi adalah anak-anak bisa menyanyikan lagu di mana saja dan kapan saja. Bila anak memiliki kesulitan dalam bernyanyi, Anda bisa memutar lagu anak di rumah, sehingga anak terbiasa mendengarkan lagu anak, terutama lirik yang terdapat di dalam lagu anak. Semakin sering Anda memutar lagu anak, anak akan semakin mudah dalam menghafalkan liriknya.

2. Belajar melalui alam sekitar
Saat anak berada di toko swalayan, sang buah hati mungkin akan bertanya banyak hal, terutama nama-nama barang yang dijual di swalayan. Sebagai orang tua, Anda harus menjawab setiap pertanyaan anak. Hal ini akan menambah perbendaharaan kata anak. Semakin banyak perbendaharaan kata anak, maka kecerdasan bahasa anak pun akan semakin berkembang.

3. Belajar melalui media gambar
Potonglah gambar-gambar dari majalah. Potongan gambar itu bisa menjadi media pembelajaran anak. Anda bisa meminta anak menyebutkan nama-nama benda yang terdapat dalam setiap potongan majalah. Bila anak sudah mampu membuat kalimat dengan sebuah kata, setelah anak menyebutkan nama benda yang terdapat pada gambar, Anda bisa meminta anak untuk membuat kalimat dengan kata tersebut.

4. Membiasakan anak menggunakan kalimat lengkap
Dalam percakapan sehari-hari, anak-anak sering menggunakan kalimat pendek, misalnya dengan mengatakan, "Ma...Makan... ". Mintalah anak menggunakan kalimat lengkap dengan mengatakan, "Ma.. Tolong ambilkan saya makan." Dengan terbiasa menggunakan kalimat lengkap dalam percakapan sehari-hari, Anda telah mengajarkan kepada anak tentang sopan santun dan cara mengembangkan kecerdasan bahasa anak.

5. Metode bercerita
Ceritakanlah sebuah dongeng kepada anak dengan media sebuah buku cerita. Pastikan Anda mendongengkan anak dengan kesabaran, sehingga kalimat-kalimat yang Anda katakan pun tidak terlalu cepat sehingga mudah dipahami anak. Setelah itu, mintalah anak menceritakan ulang dongeng yang anda ceritakan. Sebagai variasi aktivitas dan agar anak bisa fokus mendengarkan dongeng yang Anda ceritakan, Anda bisa menawarkan kepada anak, "Kalau kamu bisa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan cerita, nanti kamu akan mendapat hadiah sebuah stiker." Dengan begitu, biasanya anak akan lebih tertarik untuk mendengarkan cerita, dengan motivasi akan mendapatkan hadiah bila bisa menjawab pertanyaan.

Anak-anak usia dini masih memiliki pikiran yang jernih dan bahkan belum memiliki beban pikiran yang berat, sehingga anak-anak terlihat tidak memiliki masalah. Hal inilah yang menjadi keuntungan dalam mengembangkan kecerdasan bahasa anak, karena anak akan lebih mudah mengingat kosa kata baru, apalagi bila diajarkan secara kreatif dan menyenangakn. Bagaiman adengan anda?

Penulis: Ahmad Budiman, Pemerhati dunia anak
Foto: google
Powered by Blogger.
close