Yang di Tangan kita Belum Tentu Milik Kita
Oleh : Subliyanto
Suatu hari seorang sahabat chat saya
via WhatsApp. Ia bercerita tentang musibah yang menimpanya.
Seorang sahabat yang biasanya sangat
berhati-hati dan waspada dalam kesehariannya, namun ia kehilangan hartanya
sekejap mata dengan nominal cukup besar.
"Innalillahi wa inna ilaihi
raji'un", ungkapan inilah yang harus menjadi perioritas dalam menghadapi
hal tersebut. Karena dengan ungkapan tersebut dapat menyadarkan kita bahwa
segala sesuatu adalah milik Allah, dan akan kembali kepada Allah.
Harta hanyalah sebuah titipan
semata. Maka yang di tangan kita belum tentu milik kita. Dan jika Allah
menghendaki maka harta itu akan beralih tangan dengan caraNya. Disinilah sebagai
seorang muslim, kita tidak boleh terlena.
Namun demikian kita tetap harus
bersyukur karena dengan bersyukur Allah akan nenambahkan nikmat yang Allah
berikan kepada kita.
Lenyapnya sesuatu yang kita miliki
bukan berarti hilang segalanya. Akan tetapi merupakan bagian dari sebuah solusi
yang Allah berikan kepada kita dalam menjalani hidup dan kehidupan.
Bukanlah kita percaya dengan Qadha'
dan Qadar Allah?
Untuk itu berbaik sangka kepada
Allah dan bersyukur adalah kunci menata hati kita dalam setiap aspek kehidupan
kita.
Tidak satupun yang terjadi dalam
hidup dan kehidupan ini tanpa sebuah tujuan. Maka terus bersandarlah kepada
Allah sampai Allah tunjukkan maksud dan tujuanNya.
Sesungguhnya kita sebagai manusia
hanya berkewajiban berikhtiyar. Dan Allah yang menentukan segalanya.
"Al insanu bit takhyir, wallahu
bit taqdir".
Wallahu A'lam.
Penulis : Subliyanto, twitter @Subliyanto
Foto : http://konfrontasi.com
Post a Comment