Agar Anak Tidak Kecanduan Gadget




Oleh: Nur Muthmainnah

Melihat anak kecil sibuk dengan gadget tampaknya kini sudah menjadi pemandangan yang umum. Anak-anak tak lagi menghabiskan waktu dengan bermain sepeda atau bermain bola dengan teman-temannya di luar rumah. Tapi, menghabiskan waktunya dengan  bermain gadget. Ini tentu bukan tanpa efek negative. Karena itu, orangtua perlu mengenali tanda anak kecanduan gadget, agar dapat segera diatasi dan tak berefek buruk pada perkembangan anak, baik psikis maupun fisik.

Sejatinya, semua hal berbau teknologi diciptakan demi memudahkan manusia. Demikian pula gadget. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari sebuah gadget. Tentang smartphone, kita dapat menggunakannya kapan dan di mana saja. Dengan koneksi internet, kita bisa melakukan apa saja dengan handphone canggih ini; bertukar pesan, menjelajah dunia maya, sampai membaca berita-berita terkini dari seluruh dunia.

Meski begitu, di balik manfaatnya, keterikatan pada gadget  tanpa kenal waktu tentu menyimpan ancaman, yang terbesar adalah ”kecanduan”, ini juga berlaku pada anak-anak. Banyak anak-anak di bawah lima tahun yang sudah begitu akrab dengan gadget (iPad, misalnya). Tak hanya terjadi di Indonesia, kondisi ini pun dialami hampir di seluruh dunia. Di Inggris, umpamanya, seorang anak perempuan berusia 4 tahun dilaporkan mengalami kecanduan iPad dan harus dirawat oleh psikiater. Gadis cilik ini digambarkan telah terobsesi dengan iPad.  Saat iPad-nya diambil,  dia akan mengamuk, tidak dapat dihibur, dan tidak mampu mengontrol tingkah lakunya.

Kira-kira seperti itulah ciri  anak yang begitu ketergantungan dengan gadget.  Mereka akan sangat terikat dengan perangkat itu dan ingin selalu bermain tanpa henti. Perilaku kecanduan ini juga ditandai dengan perasaan kurang nyaman, gelisah, cemas, dan marah, bahkan mengamuk saat gadgetnya diambil.

Tips agar anak tidak kecanduan gadget:

Mulai dari diri sendiri.

Sebelum kita menyuruh anak melepas gadget di tangannya, ada baiknya kita mulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Jangan-jangan anak kecanduan hp karena orangtuanya pun tiada menit tanpa hp di genggaman? Disiplinkan diri untuk menaruh hp di lemari atau laci saat orangtua berada di rumah, agar anak pun mendapat contoh teladan dari orangtua untuk tidak terus-menerus memfokuskan mata ke layar hp.

Sediakan perlengkapan untuk berkreativitas
Bersama anak pergilah ke toko buku, belilah buku gambar, kertas warna, lem kertas, spidol, crayon, pensil warna, play doh, cat air, dan berbagai perlengkapan untuk berkreativitas lainnya.  Di rumah persilakan anak membuat kreativitas, jika bingung membuat apa, saat ini ada banyak buku kreativitas atau bisa juga mencari dari internet kemudian diprint. Anak-anak kita perlu merasakan kenikmatan bermain selain dengan gadgetnya.  

Tumbuhkan anak kecintaan membaca buku
Perkenalkan anak dengan buku bacaan sedari kecil, agar mereka memiliki kecintaan terhadap buku, imajinasinya pun terlatih sehingga tidak melulu membutuhkan game di hp.

Perkenalkan anak dengan aktivitas luar ruangan.

Berolahraga bersama teman-temannya, seperti basket, sepak bola, sepatu roda, dan permainan outdoor lainnya jauh lebih menyenangkan daripada terus-terusan memelototi layar hp. Maka biarkan anak bermain di luar rumah, tentu saja dengan penjagaan orangtua akan jauh lebih baik.

Buat batas waktu.

Anak boleh saja main hp, tapi orangtua perlu membuat batasan waktu dalam bermain. Misalnya maksimal 2 jam sehari, dan batasan waktu ini perlu diketahui dan disepakati oleh anak juga, sehingga anak akan lebih bertanggungjawab terhadap batasan waktu ini.

Jangan belikan HP untuk anak

Sekalipun orangtua memiliki banyak uang, sebelum anak mampu bertanggungjawab sebaiknya tidak membelikan hp untuk mereka terlebih dulu.

Penulis: Nur Muthmainnah, Pemerhati dunia anak
Foto: google
Powered by Blogger.
close