Anak-anak dan Media Sosial


Oleh : Tuswan Reksameja

Jaman sekarang, media sosial atau lebih terkenal dengan sebutan sosmed sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orangtua. Tidak heran, dalam satu keluarga hampir dipastikan ada 2, 3, atau 4 smartphone yang dimiliki.

Di sisi ekonomi, mungkin ini sebuah prestasi, karena nilai penjualan produk smartphone meningkat, penjualan paket pulsa dan data naik tajam, dan banyak lagi kegiatan ekonomi yang merasakan akibat banyaknya orang untuk bermedia sosial.

Tentulah ada dampak ketika smartphone ini diberikan secara bebas kepada anak-anak kita. Penulis mempunyai beberapa tetangga yang terlihat menfasilitasi anaknya yang berusia Sekolah Dasar (SD) dengan smartphone, sehingga ia sudah terbiasa dengan akun-akun seperti FB, instagram, twitter, dan tentu banyak lainnya. Penulis mencoba menelusuri akun twitter si anak tetangga ini, apa yang terjadi? Si anak yang masih usia SD itu mengikuti/follow dengan salah satu akun porno. Penulis yakin, orangtua si anak ini tidak tahu akan hal ini.

Nah, menfasilitasi anak usia sekolah dengan smartphone yang bisa mengakses apa saja dengannya ini tentu dampaknya sangat besar. Di lain sisi, tugas-tugas sekolah yang berkaitan dengan keinternetan bisa lebih mudah dan gampang, sehingga orangtua tidak perlu repot-repot mengantar ke warnet. Namun waspadalah dengan efek sosial lainnya, seperti cerita anak tetangga di atas.

Menarik, penulis pernah mendengar dari Ustadz Mohammad Fauzil Adhim, salah satu motivator bidang parenting, bahwa anak-anak Beliau diperbolehkan memiliki smartphone saat sudah usia kuliah dan itupun dengan uang mereka sendiri. Ini tentu cara Beliau lebih berhati-hati dengan media sosial untuk anak-anak. Tentu cara Beliau ini bisa kita contoh untuk tidak mudah memberikan fasilitas smartphone kepada anak-anak kita.

Jika sudah terlanjur memberi fasilitas smartphone kepada anak-anak, mari untuk mengecek status media sosial mereka. Apa yang mereka perbincangkan, apa yang mereka sukai, siapa yang mereka ikuti, dengan siapa mereka berteman di dunia maya. Jika ada indikasi penyimpangan segera cari solusi terbaik bagi anak-anak kita tercinta.


Penulis : Pengamat dan Pegiat Media Sosial
Foto: Republika
Powered by Blogger.
close