Mari Melatih Anak Berpuasa


Oleh: Arhie Lestari

Anak-anak dapat berlatih puasa tergantung kadar kekuatannya. Sebagian anak mulai berpuasa ketika usia 8-10 tahun. Mereka mula-mula hanya berpuasa setengah hari (dhuhur) atau tiga perempat hari (asar), sampai akhirnya merasa kuat untuk berpuasa penuh (maghrib).

Yang harus diperhatikan ketika anak berpuasa adalah makanan saat sahur.  Bagi sebagian anak, sahur memang terasa kurang nyaman karena mata masih mengantuk dan tidak adanya nafsu makan. Namun demikian, anak tetap harus mengonsumsi makanan secara cukup di saat sahur.

Sebagai orangtua, kita harus melatih anak-anak agar berpuasa dengan benar, dan hal ini harus diawali dengan sahur yang benar yakni cukup memberikan kontribusi gizi. Jadi hidangan saat sahur bisa berupa nasi, sayur (lodeh, sup, bayam), lauk pauk (ikan atau daging ayam ditambah tahu/tempe), buah (pisang, jeruk, apel), dan segelas susu.

Sahur sesuai anjuran didekatkan dengan waktu imsak supaya tubuh tidak berpuasa terlalu lama.    Dengan demikian stamina selama siang hari masih tetap bugar untuk beraktivitas. Ketika berbuka, dahulukan yang manis-manis untuk mempercepat penyerapan sehingga sel-sel yang ‘kelaparan’ segera memperoleh gula dan tubuh menjadi lebih cepat bugar. Setelah itu bisa diikuti dengan makanan lengkap 4 sehat. Makanan cemilan sebaiknya dikonsumsi setelah makan besar.  Ingat, terlalu banyak makanan cemilan berarti hanya kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Aktivitas fisik bagi anak yang sedang berpuasa sebaiknya dikurangi, jangan terlalu lincah, jangan berolah-raga terlalu intensif agar tidak banyak cairan hilang dan menyebabkan kehausan.  Olahraga di saat berpuasa dianjurkan dilakukan sore hari menjelang berbuka, dan pilih olahraga ringan seperti jalan kaki.

Di saat berbuka, anak-anak maupun orangtua biasanya mengawali dengan yang manis-manis seperti kurma, kolak pisang, atau koktil. Setelah itu dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah.  Makanan untuk berbuka sebaiknya disantap sesudah maghrib dan sebelum sholat tarawih. Sebab, kalau makan harus menunggu sehabis tarawih maka biasanya kita jadi terlalu banyak makan cemilan antara maghrib-isya. Hal ini kurang sehat, jadi ketika kita berangkat sholat tarawih, perut sudah kenyang dan sehabis tarawih bila masih lapar kita bisa mengonsumsi sedikit cemilan.

Penulis: Arhie Lestari, Pemerhati dunia anak

Foto Ilustrasi : https://hellosehat.com
Powered by Blogger.
close