Agar Orangtua Menjadi Sahabat Bagi Anak


Oleh: Ahmad Budiman

Orangtua harus mampu menjadi sahabat bagi anaknya. Tak bisa dipungkiri, orangtua lebih tahu pahit manis kehidupan daripada si anak, lebih dahulu tahu, lebih berpengalaman, sehingga mereka perlu selalu menunjukkan apa yang baik dan apa yang buruk dan perlu dihindari supaya anaknya terhindarkan dari hal-hal yang tidak baik.

Setiap anak yang dilahirkan itu dilahirkan atas fitrah (kecintaan kepada yang benar dan sikap mengutamakan yang benar). Ketika anak kita lahir, ia siap diisi apa saja oleh orangtuanya dan pendidiknya. Selain itu ada banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses perkembangan fisik dan mental anak. Orangtua dalam hal ini berperan sebagai penjaga.

Dewasa ini, hal yang sering diabaikan oleh orangtua adalah pola asuh. Banyak ayah yang merasa sudah cukup dengan memberikan uang dan mainan pada anak tanpa mau tahu urusan dan masalah yang sedang dihadapi anak. Padahal ketidak hadiran ayah dalam pola asuh pendidikan anak-anak menurut Elly Risman, cenderung seringkali mengakibatkan anak rentan terkontaminasi lingkungan yang kurang baik misalnya dari tontonan dan sebaran internet yang sampai pada genggaman. Peran ibu menjadi salah satu tonggak dalam pendidikan anak  seperti disebutkan "ummi madrosatul ulla". Sejak dari kecil tidak banyak orangtua yang memberikan pembelajaran mengenai filosofi, cara menjadi hidup cara menjadi manusia seutuhnya,  selama ini kita sebagai manusia berbicara tentang  superior dan interior atau kekuasaan dan materi.

Bagaimana cara tepat untuk menjadi sahabat anak adalah dengan mencontoh hubungan kita dengan pasangan, berbicara dari hati ke hati, berbicara tentang kasih sayang begitupun dalam memperlakukan anak sebagai sahabat. Sebagai contoh kita bisa bergerak adalah berdasarkan konsep pikiran. salah satu anggota tubuh kita,  tangan tidak pernah egois selalu menuruti apa yang ada dalam pikiran. Memakaikan kacamata, mengambil maknan dimasukkan ke dalam mulut itu atas dasar konsep pemikiran.

Apapun anggota tubuh yang kita miliki sebagai manusia punya filosofi di dalamnya. filosofi itu mendasari setiap perilaku manusia.  Hal yang sama berlaku untuk menerapkan anak sebagai sahabat. Penerapan konsep yang baik dari kedua orangtua menjadi dasar anak menuruti apa yang menjadi pemikiran orangtua, menuruti agar mereka mencintai dirinya, ayah bundanya lingkungan dan keluarganya. Dengan konsep ini anak dapat mendapat dukungan penuh dari orangtua dan mendapatkan kenyamanan untuk menvceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri dan lingkungannya.

Tips menjadi orangtua sahabat anak
Jadilah pendengar yang baik
Anak cenderung berkeluh kesah tentang teman- temannya di sekolah. Luangkan waktu untuk mendengar semua keluh kesah anak dengan seksama. Jangan menyela atau menyalahkannya.

Menanyakan/memperhatikan kegemarannya
Tanyakan kegemarannya jika kita tak sempat memperhatikan kegemaran buah hati kita. Ajak anak untuk melakukan kegemarannya.Tunjukkan bahwa kita adalah ibu yang siap menjadi sahabatnya.

Akrab dengan temannya
Kenali setiap temannya agar kita tau siapa saja yang dekat anak kita. Ini membantu kita mengetahui pergaulan anak.

Satu hari waktu bermakna
Buat kegiatan yang melibatkan anggota keluarga  waktu satu hari dalam seminggu. Bagi kita keluarga muslim, optimalkan hari Jum’at setelah jum’atan untuk membuat kreatifitas di rumah. Misalnya membuat kue resep sederhana. Bukankah pahala yang banyak di hari Jum’at? Supaya anggota keluarga juga menunggu Jum’at berikutnya.

Berikan ruang privacy
Berikan ruang privacy anak agar dia merasa menjadi pribadi mandiri. Karena tiap – tiap orang memiliki privacy yang harus dihormati.

Penulis: Ahmad Budiman, Pemerhati pendidikan

Foto Ilustrasi : google
Powered by Blogger.
close