Lima Adab dan Larangan Orangtua kepada Anak
Oleh: Drs. Slamet
Waltoyo
Hampir semua sekolah, atau katakanlah
sebagian besar sekolah saat ini menjadikan pendidikan karakter sebagai program
unggulan. Bahkan pemerintah pun mewajibkan melalui muatan kurikulumnya. Sebenarnya
pendidikan karakter memang bagian utama dari pendidikan di sekolah. Sehingga
tidak bisa dilepas. Bukan pendidikan jika tidak ikut mendidk karakternya.
Dalam Islam, pendidikan manusia adalah
membangun adab. Maka tidak hanya adab anak yang selalu disuarakan. Melainkan
adab orangtua terhadap anak pun juga lebih penting untuk diperhatikan. Mengingat pendidikan itu berlangsung dari
manusia dewasa kepada anak.
Beberapa adab orangtua terhadap anak yang
harus diperhatikan antara lain: Pertama, orangtua harus pandai dan menunjukkan
tutur kata yang baik. Anak adalah peniru yang baik. Anak pasti banyak aksi.
Untuk beraksi, anak akan menunggu bagaimana orangtua melakukannya Apa yang
dilakukan orangtuanya itulah yang akan ia tiru. Maka termasuk hal yang sangat
penting, yaitu ketika bertutur harus dengan kata-kata yang baik. Baik pilihan
katanya. Baik rangkaian kalimatnya. Baik nada suaranya. Harus baik jua gerak
bahasa tubuh yang menyertainya.
Larangannya; Jangan sekali-kali
membentak kepada anak, atau kepada orang lain di hadapan anak. Jangan
sekali-kali berteriak jika suara pelan bisa diupayakan.
Kedua, sifat dasar manusia adalah suka
di atas. Senang dipuji. Maka untuk membesarkan hati anak, orangtua harus pandai
dan menunjukkan apresiasinya terhadap anak. Dari setiap usaha positif yang
telah dilakukan anak. Apalagi jika telah memberikan hasil positif. Maka berilah
penghargaan.
Anak harus terus berkembang. Jika
menginginkan anak lebih cepat berkembang maka harus didorong. Respon orangtua
terhadap terhadap aksi anak dapat menjadi pendorong, atau bisa juga menjadi
penghalang. Respon yang bersifat positif adalah penghargaan yang disertai
masukan. Ini akan membesarkan hati anak dan mendorongnya untuk terus melakukan
aksi kemajuan.
Respon yang bersifat negatif akan
mengecilkan hati dan menghalangi usaha anak. Yaitu respon yang bersifat
merendahkan. Maka larangan yang kedua adalah; jangan sekali-kali memaki anak.
Apalagi dihadapan orang lain.
Ketiga, sifat dasar manusia yang lain
adalah ingin diakui keberadaannya. Sakit jika namanya dikecilkan apalagi jika
ditiadakan. Terutama di antara orang-orang di sekitarnya. Jika di dalam
keluarga berarti keberadaan di antara saudara-saudaranya. Maka termasuk adab
yang penting bagi orang tua adalah berlaku adil terhadap semua anak-anaknya.
Adil tidak berarti harus memberikan hal
yang sama kepada semua anak-anaknya. Anak mempunyai kebutuhan yang berbeda
berdasarkan sifat, jenis kelamin, usia dan sebagainya. Maka adil adalah
memberikan kepada semuanya secara proporsional. Yang terbaik bagi semuanya.
Yang menguntungkan bagi semuanya. Yang beresiko terkecil bagi semuanya. Maka
larangan yang ketiga adalah; jangan membedakan di antara anak yang satu dengan
lainnya.
Keempat, hak utama anak dari orangtua
adalah mendapatkan pendidikan yang baik. Maka adab utama orangtua terhadap anak
adalah memberi pendidikan yang baik. Pendidikan yang menjaga dan mengembangkan
fitrahnya. Tidak hanya pendidikan di usia sekolah. Adab ini harus dilakukan
sejak ia siap menjadi seorang bapak. Kalau dirunut maka adab ini dimulai dari
adab menentukan pendamping dalam mendidik anak. Adab dalam merencanakan
keberadaan anak. Adab ketika anak masih dalam kandungan. Adab ketika anaknya
lahir. Dan adab mendidik sesuai dengan perkembangan usianya.
Karena tuntutan kemajuan dan perkembangan
anak yang semakin kompleks, maka tidak cukup hanya dari peran orangtua dalam
mendidik untuk mengembangkan potensinya. Orangtua selanjutnya membutuhkan mitra
untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Dimasukkanlah anak-anak ke
madrasah/sekolah pilihannya. Pilihlah sekolah/madrasah yang memberikan
pendidikan sesuai dengan harapan orangtua, sehingga bisa bekerjasama dalam
menjaga fitrahnya dan mengembangkan potensinya. Maka larangan yang keempat
adalah; jangan lengah dalam mendidik, jangan salah dalam memilih lembaga
pendidikan sebagai mitra.
Kelima, semua upaya lahir bisa kita
lakukan untuk membangun kesholehan anak. Tetapi hasil ada di kekuasaan Allah Ta’ala. Maka adab yang
harus dilakukan orengtua adalah mendoakan kebaikan bagi anak-anaknya. Doa
orangtua apalagi Ibu terhadap anak insyaAllah mustajab. Maka larangan yang
kelima adalah; jangan lupa mendoakan anak dan jangan sekali-kali mendoakan
keburukan bagi anak dalam semua situasi, seburuk apapun situasinya.
Penulis: Drs.
Slamet Waltoyo, Guru MI Al-Kautsar Sleman
Foto Ilustrasi : google
Post a Comment