Memilih Sekolah yang Tepat untuk Anak


Oleh: Suhartono

Semua orangtua pasti menginginkan anak dapat menjadi pribadi yang unggul. Salah satu dasar yang penting untuk mencapai hal tersebut adalah dari pendidikan. Tentu sebagai orangtua, memilihkan sekolah sebagai tempat mengeyam pendidikan anak terkadang menjadi sebuah dilema tersendiri. Sekolah yang tepat tentu akan memengaruhi tumbuh kembangnya. Mulai dari konsep pembelajaran, gurunya maupun lingkungan bermain tentu menjadi pertimbangan tersendiri dalam memilih sebuah sekolah yang tepat.  

Berikut beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menentukan sekolah yang tepat bagi anak. Pertama, pilihlah sekolah yang memiliki guru "unconditional love". Guru-guru yang memiliki sifat unconditional love ini bisa menerima murid apa adanya, tidak menuntut anak di luar kemampuannya, mampu mengembangkan suasana lingkungan menjadi lebih efektif dan mendorong anak untuk bisa dan bangga atas kemampuannya. Anda sebagai orangtua harus mencari sekolah yang setiap gurunya memiliki sifat seperti itu. Jika guru kerjanya hanya memarahi anak saja, maka akan mengakibatkan mental anak menjadi kurang percaya diri.

Kedua, pilihlah sekolah yang memiliki konsep belajar berdasarkan pengalaman. Sekolah yang memiliki konsep seperti ini biasanya akan mengajak murid-murid terjun langsung ke alam untuk mempelajari hal-hal yang ada di sekitar. Misalnya seperti belajar langsung menghargai lingkungan sekitar, cara membuang sampah yang benar dan lain-lain. Ketiga, biaya.  Faktor biaya masih menjadi salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi semua orangtua dalam menentukan sekolah buat anaknya. Sekarang banyak orangtua yang rela membayar mahal agar anaknya memperoleh pendidikan yang terbaik. Namun, tidak ada salahnya jika Anda mencari sekolah yang memiliki biaya terjangkau tetapi kualitas yang baik.

Keempat, konsep belajar siswa aktif. Dalam hal ini, sekolah akan melatih anak untuk menjadi kreatif dengan menciptakan berbagai kreasi dari benda-benda sekitar. Anda sebagai orangtua jangan terjebak dengan arsitektur gedung yang bagus dan mewah. Sekolah yang baik tidak hanya dilihat dari gedung, tetapi dari konsep belajar yang diterapkan oleh sekolah dan ini mampu mendorong anak menjadi seseorang yang sukses. Kelima, sesuaikan dengan minat dan kemampuan anak. Contohnya,menempatkan anak dengan kemampuan pas-pasan di sekolah akselerasi akan membuat anak tertekan.

Keenam, kualitas pendidik. Bagaimana akhlak guru, profesionalismenya, kemampuan komunikasinya,  dan apakah mereka mudah diajak kerja sama untuk mendidik anak kita.  Kita tidak perlu tergiur guru bertitel segudang: Prof, Doktor, Ir, Psikolog. Yang terpenting  guru memiliki hati untuk mengajar dan mampu menginspirasi anak. Ketujuh, fasilitas sekolah aman dan nyaman, sehingga anak dapat mengaktualisasikan kemampuannya untuk menyelesaikan tantangan di masa depan.  Sarana dan prasarana sekolah tidak harus mewah tetapi  tidak membahayakan fisik anak, rapi dan bersih.

Kedelapan, ketertiban dan kebersihan sekolah, membuat siswa senang dan betah di sekolah seperti di rumah sendiri.  Sekolah yang rapi dan bersih mengajarkan anak untuk bersikap rapi dan bersih. Sekolah juga memiliki keteraturan program, fisik bangunan, dan hirarki sekolah. Kesembilan, lokasi sekolah dan lingkungan.  Pertimbangkan jarak sekolah ke rumah dan sarana transportasinya, disesuaikan dengan kesehatan anak. Sekolah yang letaknya strategis biasanya kualitasnya relative baik karena kompetisi antar siswa cukup ketat.  Jika lokasi terlalu jauh, anak akan kurang: istirahatnya, interaksi dengan anggota keluarga yang lain atau dengan lingkungan sekitarnya.

Sekolah yang berkualitas minimal harus memiliki 5 budaya: budaya disiplin waktu, budaya membaca, budaya bersih, budaya prestasi, dan budaya akhlak yang mulia. Semakin beragam kegiatan ekstrakurikuler, anak memiliki banyak pilihan sesuai minatnya hingga menjadi kreatif dan produktif. Perhitungkan biaya pendidikan termasuk SPP, uang gedung, seragam, buku, praktikum, kegiatan ekstrakurikuler, les, uang saku, biaya transportasi, perlengkapan sekolah, dll.  Sekolah negeri tingkat SD sampai tingkat SMP kini punya program bebas biaya SPP dan uang pangkal.  Jangan sampai orangtua terbebani biaya sekolah yang mahal sehingga anak harus putus sekolah. Jika anak bersekolah di sekolah negeri, karena porsi agamanya kurang, maka orangtua harus membuat program penambahan tsaqofah Islam, baik dalam program keluarga maupun program di lingkungan sekitar.

Penulis: Suhartono, Pemerhati pendidikan

Foto Ilustrasi : google
Powered by Blogger.
close