Berbicara di Kelas



Oleh: Drs. Slamet Waltoyo

Anak akan mendapatkan pengetahuan dengan baik (selama belajar di kelas) apabila anak dapat mendengar dengan baik, melihat dengan baik, dan menulis dengan baik. Dan, anak akan menjadi pembelajar yang baik (di kelas) apabila ditambah; mampu berbicara dengan baik dan melakukan dengan baik.

Mampu berbicara dengan baik di kelas adalah suatu hal yang sangat penting. Kelas adalah bentuk masyarakar kecil. Kelas adalah masyarakat tertata. Berbicara dengan baik menjadi materi pelajaran yang lebih penting dari pada materi pelajaran itu sendiri. Banyak anak yang dikenal “suka berbicara” di kelas, tetapi ketika diminta untuk berbicara yang didengarkan maka tidak sepatah kata pun keluar. Ada juga anak yang kalau berbicara dengan teman volumenya keras. Bahkan teriak di luar kelas. Tetapi ketika diminta berbicara oleh guru, teman disebelahnya pun hampir tidak bisa mendengarnya, karena lirih.

Mengapa suranya menjadi hilang ketika diminta bicara di kelas? Karena berbicara di kelas itu dinilai. Dua hal hal yang akan dinilai oleh pendengar. Yaitu isi pembicaraannya dan kosa kata atau kalimat yang diucapkannya. Maka hilangnya suara anak ketika diminta berbicara adalah perasaan takut dan malu.

Maka sangat penting diberikan pelajaran berbicara di samping membaca dan menulis. Sehingga anak mampu berbicara dengan baik dihadapan orang lain, bahkan dihadapan orang banyak. Berbicara yang baik mempunyai beberapa kriteria. Antara lain; isi atau materi pembicaraan selalu baik. Suaranya jelas dan ucapannya benar. mengulangi kata-kata penting, Menghadap wajah lawan bicara,

Sedangkan hal-hal yang perlu dijauhi ketika berbicara antara lain; Menghindari perkataan yang batil. Menghindari debat kusir. Menjauhi perkataan keji, mencela, dan melaknat. Tanpa banyak canda. Menghindari bicara aib orang lain. Tidak memotong pembicaraan orang lain. Bicara tidak banyak dan tidak berlagak ( tidak bertele-tele).

Agar anak mampu berbicara dengan baik di kelas, guru harus selalu memberi dorongan hingga “paksaan” dengan berbagai teknik sehingga anak akan terus mencoba, berlatih, hingga terbiasa berbicara di kelas dengan baik. 

Langkah-langkah yang dilakukan guru kelas adalah, pertama, membuat aturan kelas dalam berbicara. Antara lain; (1) Ketika pelajaran berlangsung yang berbicara hanya satu orang, baik guru maupun murid. (2) Ketika berbicara di kelas, termasuk murid, suara harus bisa didengar oleh semua anggota kelas. (3) Ketika ada salah satu anggota kelas yang berbicara, semua harus diam dan mendengarkan. (4) Murid yang mau berbicara, terlebih dahulu harus mengangkat tangan kanannya.

Di samping aturan di atas dibuat juga rambu-rambu tentang hal-hal yang tidak boleh dalam berbicara. Antara lain; Tidak berbicara yang tidak ada manfaatnya. Tidak berbicara tentang aib orang lain, mencela, dan merendahkan. Tidak memotong pembicaraan orang lain. Dalam kondisi normal tidak boleh teriak.

Langkah kedua adalah memberi memotivasi pentingnya berbicara sebagai bentuk komunikasi. Pentingnya berdakwah. Besarnya manfaat jariyah mengabarkan sesuatu yang bermanfaat. Perintah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam untuk menyampaikan kebenaran dan kebaikan sekecil apapun.

Langkah ketiga adalah memberi banyak kesempatan berbicara. Memberi kesempatan sepuas mungkin untuk bertanya. Memberi kesempatan murid untuk menanggapi pertanyaan dan pernyataan temannya. Diperbanyak tugas agar berkesempatan menyampaikan laporan secara lisan dihadapan teman-temannya.

Penulis : Drs. Slamet Waltoyo, Guru MI Al-Kautsar Sleman
Powered by Blogger.
close