Hebatnya Kekuatan Doa
Oleh : Muhammad Abdurrahman
Rasulullah shallallahu’alaih
wa sallam bersabda, “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan)
Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang)
umur seseorang selain (perbuatan) baik,” (H.R. Tirmidzi 2065).
Kita
tak pernah tahu takdir Allah apa yang Dia tentukan kepada anak kita. Bisa
takdir yang baik, bisa yang buruk. Doa kitalah yang akan membentenginya
dari takdir yang buruk. Doa kitalah yang akan menjadikan anak kita menjadi anak
terbaik di dunia dan akhirat.
Kajian
tentang doa tentunya sangat luas dan banyak, tapi cukuplah kita dengan jaminan
Allah Swt. dan sabda Rasullulah saw. berikut, “Dan Tuhanmu berfirman,
‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu…,'” (Q.S. al-Mu’min:
60).
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi
yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang
dizalimi,” (H.R. Abu Daud no. 1536).
Jadi,
berhatilah-hatilah dan perhatikanlah kata-kata yang akan keluar dari mulut kita
kepada anak. Doa (kata-kata) apa pun menjadi mustajab, ayo kita mulai doakan
anak kita menjadi anak soleh mulai sekarang.
Ada
banyak Al Qur’an dan juga hadis yang berkaitan dengan permintaan dikaruniai
anak/keturunan yang soleh dan salihah.
Ada doa
Nabi Ibrahim a.s. yang meminta anak sholeh:“Robbi hablii minash shoolihiin.”
“Ya
Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
saleh,” (Q.S. Ash-Shaffaat: 100).
Ada
pula doa Nabi Zakariya yang meminta anak yang baik: “Robbi hab lii min
ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa.”
“Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau
seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa,” (Q.S. Ali
Imron: 38).
Allah
juga menuntunkan kita agar memanjatkan doa meminta kebaikan pada anak dan istri.
“Robbanaa
hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina
imaamaa.”
“Ya
Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa,”
(Q.S. al-Furqon: 74).
Allah sudah
mengajarkan doa-doa tersebut di dalam Alquran, kitab suci-Nya. Tak perlu kita
bingung atau masih mencari-cari cara bagaimana menjadikan anak soleh. Allah
Swt.-lah yang menjadikan anak kita soleh, maka banyak-banyaklah berdoa
kepada-Nya.
Kita
bisa mendoa doa-doa tersebut di atas di waktu-waktu yang sudah disiapkan Allah
Swt. dijamin kemakbulannya pula, seperti sesudah salat fardhu, ketika sujud,
jeda antara adzan dan iqamah, dan waktu-waktu mustajab lainnya. Berdoalah untuk
mendapatkan anak sholih di waktu yang mustajab tersebut.
Hati-hati
pula dalam berdoa, sebab dia jelek pada anak pun bisa mustajab. Maish ingat
kisah Juraij yang didoakan buruk oleh ibunya kala dia mengabaikan panggilan ibu
ketika sedang menunaikan shalat sunnah? Lalu sang ibu mendoakan Juraij tidak
akan meningal sampai ia diseret di depan para pelacur? Dan doa tersebut
mustajab, JUraij suatu ketika difitnah, dan dia diseret dan dilewatkan di depan
para pelacur.
Maka sungguh amat bahaya jika keluar dari lisan orang tua doa
jelek pada anaknya sendiri karena doa seperti itu bisa terkabul sebagaimana
dapat kita lihat dalam kisah Juraij di atas. Yang terbaik, hendaklah orang tua
mendoakan anaknya dalam kebaikan dan moga anaknya menjadi sholeh serta berada
di jalan yang lurus. Ketika marah karena kenakalan anaknya, hendaklah amarah
tersebut ditahan. Ingatlah sekali lagi bahwa di saat marah lalu keluar doa
jelek dari lisan ortu, maka bisa jadi doa jelek itu terwujud.
Penulis : Muhammad Abdurrahman, Pemerhati
dunia anak
Foto : google
Post a Comment