Menikahlah!



Oleh: Mohammad Fauzil Adhim
 
Inilah perkataan Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Ringkas, padat dan tajam. Jika telah tiba waktunya, tak ada halangan bagimu untuk menikah, tetapi masih memilih berlambat-lambat demi menikmati kesendirian sebagai jomblo, hanya dua kemungkinannya. Kata Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, “Tidak ada yang menghalangimu menikah kecuali kelemahan (lemah syahwat) atau kemaksiatan (ahli maksiat).” Hanya dua itu kemungkinannya.

Jika hanya satu atau dua orang yang menunda, itu kasus. Ini perlu diurai sebabnya dan ditemukan jalan keluarnya.

Ada keadaan ketika orang-orang yang sendirian di antara kamu merupakan tanggung-jawab dari walinya; orang yang memiliki kekuasaan terhadapnya. Allah Ta’ala serukan, “...ÙˆَØ£َنكِØ­ُوا۟ ٱلْØ£َÙŠَٰÙ…َÙ‰ٰ Ù…ِنكُÙ…ْ... Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu.” Ia sudah patut menikah, tetapi belum kunjung sanggup menunaikan, atau bahkan kadang keberanian pun tak ada. Ini perlu kita yakinkan, kokohkan imannya bahwa Allah Ta'ala akan memberi mereka kecukupan jika mereka miskin.

Ada keadaan ketika pernikahan bukan hanya urusan pribadi. Kita tidak bisa mendiamkan jika banyak yang berlambat-lambat, terlebih ketika yang berlambat-lambat itu orang yang memiliki berbagai keutamaan. Berlambat-lambat dapat menjadi pintu fitnah. Tengoklah, adakah ahli ilmu di sana yang belum memiliki kesanggupan untuk segera melangkah ke gerbang pernikahan? Perhatikan ia.

Menikah bukan semata soal suka atau rasa cinta. Bahkan yang paling awal adalah amanah. Ada seruan Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam yang sepatutnya kita sambut. Itu berarti, para jomblo itu harus bersiap tanpa perlu menunggu datangnya orang yang pas di hati. Bersiap bukan hanya untuk melaksanakan akad. Lebih dari itu menyambut amanah yang terkait dengannya, termasuk menata orientasi untuk berbanyak anak dan mendidik mereka dengan baik.

Mohammad Fauzil Adhim, Penulis Buku-buku Parenting 
Sumber : Fanspage Mohammad Fauzil Adhim
Powered by Blogger.
close