Pendidikan Finansial Bagi Anak


Oleh : Nur Muthmainnah

Tidak pernah terlalu dini untuk mengajarkan anak tentang uang dan cara mengelola keuangan dengan baik. Terutama ketika anak telah menginjak usia sekolah dasar, usia ini adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak-anak bagaimana cara mengelola keuangannya, sebab anak-anak belajar tentang pengurangan, penambahan, serta konsep matematika lainnya terhadap uang jajan yang diberikan.

Hal ini dilakukan agar kelak ketika anak-anak mulai beranjak dewasa, mereka akan dapat mulai membuat beberapa keputusan mengenai keuangannya. Seperti halnya memutuskan apakah meraka akan menghabiskan uang sakunya atau bahkan bertindak bijaksana dengan membantu anda memutuskan bagaimana mengalokasikan uang saku mereka untuk hal-hal yang harus dilakukan pada saat di luar waktu sekolah seperti pulang sekolah atau bahkan ketika liburan.

Edukasi finansial penting untuk diberikan sedini mungkin kepada anak-anak. Seperti yang disampaikan oleh Elly Risman, Pakar Parenting dan Psikolog Kita dan Buah Hati Foundation, orangtua harus memiliki kesadaran untuk mendidik financial literacy kepada setiap anaknya. Menurut Elly Risman, pendidikan financial harus ditanamkan pada anak agar anak bisa mengerti dan paham bagaimana membuat sebuah perencanaan, berpikir, memilih, memutuskan sesuatu hingga bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukannya.

Pendidikan finansial memang tidak secara eksplisit diajarkan di bangku sekolah, apalagi di sekolah dasar. Padahal pendidikan finansial sejak dini itu penting, agar seseorang mampu mengelola keuangan secara cerdas dan bertanggungjawab. Tanpa kemampuan ini, bisa jadi harapan untuk hidup mapan dan sejahtera di masa depan akan sulit tercapai. 

Kebiasaan dan contoh yang diajarkan orang tua dalam mengelola uang akan mempengaruhi kemampuan anak dalam mengelola keuangannya kelak. Melalui kegiatan sehari-hari anak dapat mengalami secara langsung dan lebih memahami praktek pengelolaan uang.

Tips memberikan pendidikan financial bagi anak:

Ajarkan menabung
Fungsi uang sebagai alat transaksi yang sah perlu disadari oleh anak, bahwa mereka harus memiliki simpanan uang yang bisa mereka gunakan di suatu hati nanti. Ketika uang yang mereka miliki habis anak akan menyadari bahwa menyisihkan separuh uang sangat penting. Dengan menabung anak terhindar dari sifat boros.

Ajarkan berbagi
Berbagi adalah cara yang dapat diajarkan kepada anak sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang mereka miliki. Berbagi membuat anak berpikir ada hak orang lain yang perlu ia bagi di dalam jatah uangnya. Berbagi dapat mengasah rasa kasih sayang anak dan menghindarkan anak dari sifat egois dan pelit.

Mencatat segala transaksi yang dilakukan anak
Berikan kebebasan kepada anak untuk menggunakan uang sakunya dengan syarat ia harus mencatat segala pengeluarannya. Selain mendidik anak untuk disiplin, mencatat juga sebuah kegiatan sederhana yang melatih anak lebih teliti, terorganisir, runut, jujur dengan dirinya sendiri.

Ajak anak ikut campur dengan keuangan keluarga
Libatkan anak dalam pengelolaan keuangan keluarga, Hal ini menggiring anak bahwa pendapatnya dilibatkan dalam keluarga. Misalnya berapa jatah harian anak maksimal boleh jajan, apakah Rp 2.000, Rp 5.000, dan sebagainya.

Tidak boleh berhutang
Biasakan anak bijak menggunakan uangnya, bila ada keperluan mendesak anak boleh menggunakan uang tabungannya, namun tidak untuk berhutang. Orangtua harus membantu anak untuk menentukan kebutuhan yang layak diperhitungkan ataupun membuang kebutuhan yang tidak penting. Ajarkan anak bahwa berhutang akan menjadi kebiasaan buruk dan berikan tips untuk menghindarinya.

Penulis : Nur Muthmainnah, Pemerhati dunia anak
Powered by Blogger.
close