Salim Afillah : Cerewet Shalihah, Modal Kecerdasan Seorang Anak

Oleh : Salim Afillah
 
Mengapa di dalam Al Quran, tercantum banyak dialog antara Ayah dengan anak namun tak tersimak diskusi Ibu dengan putra-putrinya? Ada Ibrahim dengan Isma'il, ada Ya'qub dengan anak-cucunya, ada Luqman dengan anak lelakinya. Di mana para ibu?

Sebagian 'ulama mengatakan, hal ini disebabkan para Ibu tak perlu diberi contoh berbincang oleh Al Quran pun mereka akan banyak berbicara dengan anaknya. Tapi para bapak, jika tak dituntun oleh wahyu, akan sangat berjarak hubungan komunikasinya. Bicaranya irit dan seperlunya.

Padahal para Bapak punya tugas menanamkan konsep-konsep besar keimanan dalam kehidupan pada anaknya. Seperti dicontohkan Luqman; Tauhid, Muraqabatullah, Ibadah, Akhlaq, dan Adab. Lalu para ibu, yang memang lebih banyak bicara, apa tugasnya?

Mereka 'mewakili' Allah. Jika dulu Rabb semesta alamlah yang mengajarkan kepada Adam al asma', isim-isim, nama-nama benda, kosa-kata; maka kini pada anak manusia, para ibu yang tertugas atas pengenalan itu. Mereka bertanggungjawab mencerdaskan anak-anaknya dengan kekayaan kosa-kata dan keterampilan berbahasanya.

Beruntunglah yang memiliki istri cerewet, ia jadi bekal kecerdasan anak-anak. Lebih beruntung lagi yang pasangannya cerewet shalihah, semoga jadi bekal kepintaran dzurriyahnya untuk menggapai keberhasilan dunia dan akhirat.


Sumber : Instagram Salim Afillah

Powered by Blogger.
close