Metode Tanya Jawab dalam Pembelajaran
Oleh : Salim
Abu Hanan
Dalam kegiatan
belajar-mengajar, tanya jawab adalah metode yang banyak dilakukan dan disukai
oleh guru terutama untuk materi ajar yang bersifat abstrak. Karena metode ini
mempunyai beberapa kelebihan. Yang pertama, menuntut semua murid aktif
berproses. Yang kedua, hasilnya atau
tingkat pemahaman murid terhadap materi ajar langsung dapat diketahui
dan dikontrol. Yang ketiga, prosesnya sederhana. Tetapi kelebihan yang ketiga
ini sering disalah artikan. Karena sederhana sehingga dianggap gampang padahal tidak segampang anggapannya.
Dalam tulisan
ini hanya membicarakan salah satu sudut kecil dari metode tanya jawab, yaitu
bagaimana merespon jawaban murid dari pertanyaan-pertanyaan yang kita
lontarkan. Kita punya harapan bagaimana harusnya murid menjawab, tetapi bisa
juga kita mendapat jawaban diluar dugaan atau harapan.
Bila murid menjawab
pertanyaan dengan cepat , tepat, dan mantap maka atas jawaban ini harus diberi
pengakuan berupa pujian. Tidak perlu pujian yang berlebihan. Jawaban yang cepat
dan tepat biasanya berasal dari murid yang kita anggap murid “kelompok atas”.
Bagi murid ini pujian berupa gerakan tangan atau anggukan – sebagai bentuk
pengakuan- sudah cukup. Tetapi jika jawaban ini berasal dari murid “kelompok
menengah” pantas kita berikan pujian yang lebih. Lebih dari sekedar anggukan,
perlu pujian verbal yang memberikan kebanggakan. “Ini jawaban yang saya
tunggu”, “hebat”, misalnya seperti itu.
Bila seorang
murid menjawab pertanyaan dengan benar tetapi ragu-ragu, maka penting kepada
murid ini kita beri umpan-balik positif. Umpan balik yang lebih eksplisit. Ini
penting untuk membantu murid memperkuat pendapatnya. Bahwa ia sudah bisa
menjawab dengan benar. Dengan harapan jika pertanyaan semacam kembali
dilontarkan maka ia akan menjawab dengan tidak ragu-ragu lagi. Boleh juga
dengan mempertanyakan, mengapa ia menjawab dengan ragu? Jika kita dapati murid
belum paham betul atau ragu dengan apa
yang ia fahami, maka dapat dilakunan pembelajaran ulang tentang materi
tersebut.
Apa yang harus
kita lakukan jika murid menjawab pertanyaan dengan keliru? Ingat, ada dua tipe
jawaban keliru. Ada jawaban keliru karena murid kurang usaha sehingga muncul
jawaban asal-asalan, dan ada jawaban keliru karena murid memang kurang paham.
Terhadap dua tipe jawaban ini kita harus menanggapi segera. Memberitahukan
bahwa jawaban mereka masih salah. Dengan tanggapan yang tidak merendahkan
secara personal.
Untuk
menanggapi jawaban yang asal-asalan memang kadang agak sulit. Karena kritik
secara personal lebih cenderung merugikan dalam pendidikan. Murid yang merasa
disudutkan bisa berakibat tidak menyukai terhadap guru dan mengurangi kegigihan
dalam berusaha. Setelah guru memberitahukan bahwa jawabannya belum benar maka
harus segera berpindah kepada murid berikutnya. Tidak memberikan pujian
merupakan tanggapan yang terbaik.
Tanggapan
terhadap murid yang menjawab keliru karena belum paham diberikan dengan
strategi yang berbeda. Yaitu dengan melontarkan pertanyaan yang lebih
sederhana. Atau dengan memberikan pancingan agar murid mengingat sesuatu
untuk mengarahkan pada jawaban yang benar. Kalau belum juga murid terpancing
maka sebaiknya kita beralih kepada murid berikutnya untuk membetulkan jawaban
yang diberikan oleh temannya.
Berapa lama
sebaiknya guru menunggu jawaban murid? Ini hal yang penting. Untuk memastikan
bahwa kegiatan belajar berlangsung dengan baik. Menunggu terlalu lama bararti
banyak waktu yang terbuang dan menjadi kelas lengang. Waktu yang terlalu pendek
dalam menunggu jawaban berarti tidak memberikan kesempatan yang cukup bagi
murid untuk memikirkan jawaban.
Waktu tunggu
harus disesuaikan dengan tipe pertanyaan. Untuk pertanyaan tertutup dan
membutuhkan ingatan faktual sederhana, waktu tunggu yang optimal adalah tiga
detik atau sedikit ditambah. Untuk pertanyaan terbuka dengan tingkat kesulitan
yang lebih tinggi membutuhkan waktu tunggu yang lebih lama, bisa sampai 15
detik. Menunggu yang terlalu lama, lebih lama dari 15 detik akan membuat murid
mulai gelisah. Ketika waktu tunggu sudah habis maka guru segera menyederhanakan
pertanyaan.
Penulis : Salim
Abu Hanan, Pimpinan Madin Saqura Sleman
Post a Comment