Mesra Saat di Rumah


Oleh: Mohammad Fauzil Adhim 

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ bercerita, “Aku pernah mandi janabah bersama-sama Rasulullah _(shallaLlahu ‘alaihi wa sallam)_ dari satu bejana. Tangan kami berulang-ulang ke dalamnya.” Ibnu Hibban menambahkan, “Dan tangan kami bertemu di dalamnya.”

Inilah canda Nabi _shallaLlahu ‘alaihi wa sallam_ bersama istrinya. Tak hanya saat melakukan perjalanan bersama, bahkan ketika berada di kamar mandi. Canda saat mandi janabah bersama akan membuat hubungan seks terasa lebih indah. Keindahan yang tercipta ketika berhubungan intim semakin mengesankan saat bersama-sama menyucikan diri. Ini menjadikan hubungan intim lebih mengesankan sehingga yang semula hambar bisa terasa penuh semerbak mawar.

Hadis berikut ini juga menggambarkan suasana hangat dalam rumah tangga Rasulullah _shallaLlahu ‘alaihi wa sallam_ meskipun lebih sering dipakai sebagai dasar pembolehan bagi suami-istri untuk saling melihat aurat. Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ berkata, “Aku mandi bersama-sama dengan Rasulullah _shallaLlahu ‘alaihi wa sallam_ dari satu bejana. Beliau mendahuluiku (dalam mengambil air) hingga aku berkata, ‘Sisakan air untukku. Sisakan air untukku.’” Waktu itu keduanya berjanabah. *(H.r. Muslim).*

Pandangan sebagian ulama yang melarang suami-istri saling melihat aurat masing-masing gugur karena bertentangan dengan hadis ini. Tidak ada larangan bagi suami dan istri untuk saling melihat aurat. Masalah ini menarik untuk kita diskusikan, lebih-lebih ketika banyak di antara kita yang salah memahami. Bukan saja menganggap makruh, bahkan sampai ke tingkat haram, padahal tak ada yang mengharamkannya. Sayangnya, kali ini bukanlah saat yang tepat untuk membicarakannya. Bagi Anda yang mau lebih serius mempelajari, silakan periksa kembali buku *Kado Pernikahan untuk Istriku* pada bab _“Keindahan Suami Istri”._

Tak hanya bersama Aisyah beliau suka bercanda. Bersama istri lainnya pun, Rasulullah _shallaLlahu ‘alaihi wa sallam_ suka menghadirkan canda segar yang menghangatkan jiwa. Ada kemesraan ketika mandi bersama sebagaimana cerita yang dituturkan oleh Ummu Salamah _radhiyallahu ‘anha,_ “Aku pernah mandi janabah bersama-sama Rasulullah _shallaLlahu ‘alaihi wa sallam_ dari satu bejana.” *(H.r. Al-Bukhari dan Muslim).*

Masih banyak cerita yang bisa kita sebut tentang kemesraan Rasulullah _shallaLlahu 'alaihi wa sallam_ dengan istrinya. Masih dari Aisyah _radhiyallahu ‘anha,_ inilah kisah yang di tuturkannya, “Pada hari raya, orang-orang kulit hitam bermain perisai dari kulit dan sangkur. Kadang-kadang aku bertanya kepada Nabi dan kadang-kadang beliau bertanya kepadaku, ‘Apakah engkau suka melihatnya?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Beliau lalu menempatkan aku di belakangnya dan pipiku menempel di pipinya, dan beliau berkata, ‘Karena kamulah aku menonton, wahai Bani Arfidah (gelar bangsa Habasyah). Hingga apabila aku merasa bosan, beliau bertanya, ‘Cukup?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Beliau berkata, ‘Ya, pergilah.’” *(H.r. Al-Bukhari dan Muslim).*

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari hadis ini? Kita bisa belajar banyak dari kisah yang dituturkan oleh Bunda Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ ini. _Pertama,_ menghadirkan hiburan tidaklah terlarang sepanjang hiburan tidak membuat kita bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah _shallaLlahu ‘alaihi wa sallam_ sendiri memperkenankan Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ menonton perempuan yang melantunkan syair-syair yang bagus dan indah. Rasulullah _shallaLlahu 'alaihi wa sallam_ bahkan menyempatkan untuk melihat bersama-sama demi menyenangkan istrinya. Kedua, peristiwa dalam hadis ini tidak hanya sekali. Dari apa yang dituturkan oleh Bunda Aisyah _radhiyallahu ‘anha,_ kita bisa memahami bahwa hiburan itu hadir pada tiap-tiap hari raya. Ketiga, bersama dengan hadirnya hiburan itu, ada yang bisa kita lakukan untuk menambah kemesraan dan mempererat jalinan perasaan antara suami dan istri. Pernahkah Anda saling menempelkan pipi saat duduk bersama?
Powered by Blogger.
close