Waspada Penipuan Atas Nama Sekolah




Sekolah anak-anak kita tentu punya mempunyai data yang seluruh siswanya, mulai dari data siswa sendiri, data alamat rumah, data orangtua, bahkan sampai gaji setiap bulannya berapa. Memang sekolah dituntut oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus mempunyai data yang detail tentang siswa, orangtua, dan guru-gurunya.

Data yang dipunyai oleh sekolah ini kadang menjadi incaran orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Biasanya para ‘penjahat data’ ini mempunyai bermacam cara agar bisa mengambil data sekolah ini. Cara yang paling jitu untuk mengambil data adalah dengan mengatasnamakan Dinas Pendidikan. Misalnya dengan meminta data sekolah dan dikirim ke email mereka.

Pernah terjadi di sebuah sekolah swasta di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, para penjahat data ini meminta data melalui email sekolah mengatasnamakan dinas kabupaten setempat, operator sekolah ini tidak curiga dengan permintaan ini, sehingga langsung mengirim data yang diminta.

Apa yang terjadi? Selang beberapa hari, handphone para orangtua/wali murid di sekolah tersebut ditelpon oleh orang yang tidak dikenal yang mengabarkan bahwa anaknya kecelekaan di sekolah dan dibawa ke rumah sakit harus segera ditangani dan ujung-ujungya orangtua/wali harus mentransfer sejumlah uang untuk penanganannya. Ada puluhan orangtua/wali murid yang ditelpon. Adapula orangtua/wali murid yang sudah tahu kalau itu adalah telpon penjahat data, maka dia ngerjain penjahat tersebut, bahkan sempat direkam perbincangannya.

Berdasarkan pengalaman di atas, maka kepada sekolah untuk hati-hati sekali memberikan data kepada orang lain, jangan sampai data sekolah tersebut jatuh ke tangan para penjahat data. Kepada orang tua/wali murid, jangan panik jika menerima informasi anaknya kecelekaan atau lainnya, lebih baik konfirmasi ke sekolah langsung akan kebenaran berita tersebut.

Mahmud Thorif
Powered by Blogger.
close