Nasehat Buat Praktisi Pendidikan

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

Jangan remehkan dakwah kepada anak-anak. Jika telah terikat hatinya dengan Islam mereka akan mudah bersungguh-sungguh menetapi agama ini setelah dewasa.

Jika engkau gembleng mereka menghadapi kesulitan, maka kelak mereka tak mudah ambruk hanya karena langkah mereka terhalang oleh kendala-kendala yang menghadang, tetapi jika engkau salah membekali, wahai para guru, mereka akan menjadi beban ummat ini di masa yang akan datang. 

Cemerlangnya otak sama sekali tidak memberikan keuntungan jika hati telah beku dan kesediaan untuk berpayah-payah pun telah runtuh. Maka ketika engkau mengurusi anak-anak di sekolah, ingatlah sejenak, tugas utamamu bukan sekedar mengajari mereka berhitung. Bukan. Engkau sedang berdakwah mempersiapkan generasi yang akan mengurusi ummat ini 30 tahun mendatang dan ini pekerjaan sangat serius. Pekerjaan yang memerlukan kesungguhan berusaha, niat yang lurus, tekad yang kuat serta kesediaan untuk belajar tanpa henti. 

Jangan berhenti untuk belajar, karenanya jangan pernah main-main dalam urusan belajar - mengajar. Apapun yg engkau lakukan terhadap mereka di kelas, ingatlah akibatnya bagi dakwah ini 30 tahun, 40 tahun yang akan datang. 

Jika engkau ajari mereka curang dalam mengerjakan soal, sedikit saja, sesungguhnya urusannya bukan hanya bagaimana mereka lulus ujian, Bukan. Yang terjadi justeru sebaliknya, masa depan ummat sedang dipertaruhkan.

Wahai para guru, tidakkah engkau ingat, bahwa induk dari segala dusta adalalah ringannya lisan untuk berdusta dan tiadanya beban pada jiwa untuk melakukan kebohongan.

Maka ketika mutu pendidikan anak-anak kita sangat menyedihkan, urusannya bukan sekedar masa depan sekolahmu. Bukan. Sekolah ambruk bukan berita paling menyedihkan, meskipun ini sama sekali tidak kita inginkan, yang perlu kita khawatirkan justeru lemahnya generasi yang bertanggungjawab menegakkan din ini, 30 tahun yg mendatang. Apa yang akan terjadi pada ummat ini jika anak-anak kita tidak memiliki kecakapan berfikir, kesungguhan berjuang, dan ketulusan dalam beramal?

*) Mohammad Fauzil Adhim, Penulis Buku
Powered by Blogger.
close