Tidak Mencerminkan Makhluk yang Mulia
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya. Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampui batas”. (Al-Araf/7: 80-81)
”Luth berdoa. Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu. Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan, Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk (Sodom) ini. Sesunguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zhalim” (Al-Ankabut/29: 30-31)
Al-Walid bin Abdul Malik berkata : “Seandainya Allah Subhanahu wa Taala tidak menceritakan kepada kita berita tentang kaum Nabi Luth, maka aku tidak pernah berpikir kalau ada laki-laki yang menggauli laki-laki.”
Perilaku menyimpang tersebut tidaklah mencerminkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia. Allah telah menegaskan kepada hamba-Nya untuk selalu menjaga pandangannya. Karena hal itu memang berkaitan pada informasi yang diterima oleh otak manusia dan qalbu. Jika manusa sering bersinggungan dengan hal-hal buruk maka buruk pula kehidupannya.|| bpsembodo
Post a Comment