Kabarkan Nikmat dari Tuhanmu


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim

Apakah yang dimaksud dengan mengabarkan nikmat (tahadduts bin ni'mah)? Secara sederhana, mengabarkan nikmat yang Allah Ta’ala berikan kepada kita ialah, menceritakan nikmat yang kita peroleh agar orang lain tergerak kepada kebaikan dan menambah keyakinan kepada Allah Ta'ala.

Mengabarkan nikmat sebagaimana perintah Allah Ta'ala dalam Al-Qur’an surat Adh-Dhuha berarti menjadikan orang lain mengetahui nikmat yang kita terima. Bentuknya bisa mengabarkan secara lisan, tulisan atau dengan menunjukkan bekas-bekas nikmat tersebut pada diri kita. Jadi, ini tidak berhubungan dengan mengeraskan suara alias mengucapkan secara jahar kepada diri sendiri dan mengulang-ulangnya dalam bentuk berbicara kepada diri sendiri (self talking). Yang demikian ini tidak kita dapati tuntunan maupun contohnya dari para salafush-shalih.

Mari kita renungi firman Allah Ta’ala berikut ini:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu sebutkan” (QS. Adh-Dhuha: 11).

Apa bedanya dengan pamer? Ada beberapa hal yang dapat kita bincang, tetapi perbedaan paling pokok adalah niat saat menyangraikan kabar tersebut. Pamer dimaksudkan untuk meninggikan diri, berbangga-bangga dan menjadikan orang kagum kepada dirinya disebabkan oleh perbuatan atau nikmat tersebut. Sedangkan mengabarkan nikmat ditujukan agar orang lain tergerak kepada 'amal shalih dan bertambahnya keyakinan kepada Allah Ta'ala.

*) Mohammad Fauzil Adhim, Penulis Buku
Powered by Blogger.
close