Mendampingi Anak Mengerjakan Tugas Sekolah
Selepas sholat maghrib, Ardi yang masih
kelas 2 SD asyik bermain dengan temannya. “Ardi, hari ini ada PR apa
tidak?’’tiba-tiba ibu Ardli bertanya. “ Ada Bu, PR-nya banyak banget,” jawab
Ardi dengan lugu. “Kenapa malah bermain, tidak mengerjakan PR?” tanya ibunya lagi.
“PRnya sulit, Bu, Ardli tidak bisa mengerjakan sendiri,” sergah Ardli.
Sang ibu kemudian membantu mempersiapkan buku dan mendampingi anaknya untuk mengerjakan PR yang lumayan banyak. Ardli pun nampak senang dan semangat mengerjakan tugas dengan dibimbing ibunya.
Kejadian di atas adalah salah satu contoh orangtua yang peduli dengan pendidikan dan kesulitan belajar anaknya. Membimbing anak dalam belajar dan mengerjakan tugas sekolah bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Bahkan hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua, baik secara emosional maupun intelektual. Terbukti banyak orangtua yang gagal dalam mendampingi anak belajar hingga berakhir dengan tragis. Anak jadi ngambek, tidak mau belajar karena kena marah orangtua yang tidak sabar. Maka tidak heran banyak orangtua yang kemudian menyerahkan semua masalah belajar anak di rumah dengan guru privat. Orangtua jadi tidak peduli bagaimana proses belajarnya asalkan sang anak bisa meraih nilai bagus.
Kadang ada orangtua yang berpendapat bahwa urusan belajar adalah menjadi tanggungjawab anak dan gurunya saja. Orangtua tidak perlu ikut campur. Tapi ada juga yang bersikap di mana orangtua terlalu ikut campur dalam mengerjakan tugas sekolah sang anak. Maka tidak sedikit tugas sekolah yang mengerjakan adalah orangtua, agar sang anak tidak kena marah di sekolah.
Orangtua harus memahami bahwa tugas sekolah yang diberikan bukan semata untuk mendapatkan nilai yang bagus. Tugas sekolah diberikan selain agar anak mengulang kembali pelajaran. Selain itu, tugas sekolah juga bertujuan untuk mendidik anak agar bertanggung jawab, melatih kedisiplinan, melatih mengatur jadwal kegiatan dan melatih anak agar mengerjakan sesuatu secara mandiri.
Pendampingan orangtua dalam belajar akan membuat anak lebih senang dan nyaman . Sehingga kebiasaan belajar akan terbangun dan anak bisa menunjukkan prestasi terbaiknya. Berhasil dalam membimbing dan mendampingi anak dalam belajar sehingga menjadikannya sukses adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Maka dalam hal ini orang tua perlu terus berlatih dengan penuh kesabaran. Nah, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Sang ibu kemudian membantu mempersiapkan buku dan mendampingi anaknya untuk mengerjakan PR yang lumayan banyak. Ardli pun nampak senang dan semangat mengerjakan tugas dengan dibimbing ibunya.
Kejadian di atas adalah salah satu contoh orangtua yang peduli dengan pendidikan dan kesulitan belajar anaknya. Membimbing anak dalam belajar dan mengerjakan tugas sekolah bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Bahkan hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua, baik secara emosional maupun intelektual. Terbukti banyak orangtua yang gagal dalam mendampingi anak belajar hingga berakhir dengan tragis. Anak jadi ngambek, tidak mau belajar karena kena marah orangtua yang tidak sabar. Maka tidak heran banyak orangtua yang kemudian menyerahkan semua masalah belajar anak di rumah dengan guru privat. Orangtua jadi tidak peduli bagaimana proses belajarnya asalkan sang anak bisa meraih nilai bagus.
Kadang ada orangtua yang berpendapat bahwa urusan belajar adalah menjadi tanggungjawab anak dan gurunya saja. Orangtua tidak perlu ikut campur. Tapi ada juga yang bersikap di mana orangtua terlalu ikut campur dalam mengerjakan tugas sekolah sang anak. Maka tidak sedikit tugas sekolah yang mengerjakan adalah orangtua, agar sang anak tidak kena marah di sekolah.
Orangtua harus memahami bahwa tugas sekolah yang diberikan bukan semata untuk mendapatkan nilai yang bagus. Tugas sekolah diberikan selain agar anak mengulang kembali pelajaran. Selain itu, tugas sekolah juga bertujuan untuk mendidik anak agar bertanggung jawab, melatih kedisiplinan, melatih mengatur jadwal kegiatan dan melatih anak agar mengerjakan sesuatu secara mandiri.
Pendampingan orangtua dalam belajar akan membuat anak lebih senang dan nyaman . Sehingga kebiasaan belajar akan terbangun dan anak bisa menunjukkan prestasi terbaiknya. Berhasil dalam membimbing dan mendampingi anak dalam belajar sehingga menjadikannya sukses adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Maka dalam hal ini orang tua perlu terus berlatih dengan penuh kesabaran. Nah, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Tip Mendampingi anak mengerjakan tugas sekolah, antara lain:
1. Awali kegiatan dengan berdoa dilanjutkan memberi sedikit cerita yang membuat anak senang dan termotivasi.
2. Bantu anak mempersiapkan semua keperluan yang dibutuhkan, seperti buku, penggaris, dan alat tulis lainnya.
3. Biarkan anak mengerjakan secara mandiri. Orangtua bisa memberi bantuan ketika anak sudah merasa kesulitan. Bimbinglah anak secara runtut cara-cara mengerjakan soal yang ada. Tapi harus diingat bahwa orangtua hanya mambantu, bukan mengerjakan.
4. Kerjakan di tempat yang tenang
5. Boleh disediakan minuman atau camilan yang disukai anak secukupnya.
6. Atur waktu dalam mengerjakan tugas sekolah. Sesuaikan dengan kebiasaan anak, misal sepulang sekolah atau setelah sholat maghrib.
7. Bila sudah selesai mengerjakan tugas, koreksilah pekerjaan anak. Minta anak untuk mengulangi jika ada pekerjaan yang salah atau kurang lengkap.
8. Ucapkan terimakasih dan berilah pujian karena anak sudah mengerjakan tugas sekolah dengan baik. Sesekali bisa juga diberi hadiah kejutan misalnya makanan kesukaan, buku atau alat tulis baru. Sehingga anak akan makin semangat ketika mendapat tugas sekolah lagi.
1. Awali kegiatan dengan berdoa dilanjutkan memberi sedikit cerita yang membuat anak senang dan termotivasi.
2. Bantu anak mempersiapkan semua keperluan yang dibutuhkan, seperti buku, penggaris, dan alat tulis lainnya.
3. Biarkan anak mengerjakan secara mandiri. Orangtua bisa memberi bantuan ketika anak sudah merasa kesulitan. Bimbinglah anak secara runtut cara-cara mengerjakan soal yang ada. Tapi harus diingat bahwa orangtua hanya mambantu, bukan mengerjakan.
4. Kerjakan di tempat yang tenang
5. Boleh disediakan minuman atau camilan yang disukai anak secukupnya.
6. Atur waktu dalam mengerjakan tugas sekolah. Sesuaikan dengan kebiasaan anak, misal sepulang sekolah atau setelah sholat maghrib.
7. Bila sudah selesai mengerjakan tugas, koreksilah pekerjaan anak. Minta anak untuk mengulangi jika ada pekerjaan yang salah atau kurang lengkap.
8. Ucapkan terimakasih dan berilah pujian karena anak sudah mengerjakan tugas sekolah dengan baik. Sesekali bisa juga diberi hadiah kejutan misalnya makanan kesukaan, buku atau alat tulis baru. Sehingga anak akan makin semangat ketika mendapat tugas sekolah lagi.
Penulis, Motivator Pendidikan di IBS Darul Hikmah Pakem Sleman
Post a Comment