Menyiapkan Anak Shalih, Jalan Kemuliaan di Akhirat


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim

Apakah yang paling patut kita harap dari anak-anak sesudah kita tiada? Keshalihannya. Bukan semata do’a. Andaikan anak-anak kita mendo’akan kedua orangtua hingga matanya bengkak, tetapi mereka memperbuat ‘amalan yang menjadikan do’a-do’a mereka pasti ditolak oleh Allah ‘Azza wa Jalla, maka tak ada manfaat yang dapat kita raih dari do’a mereka. Bahkan boleh jadi mereka akan menyusahkan kita di Yaumul Hisab.

Apalagi kalau mendo’akan pun tidak, sementara mereka memperbuat hal-hal yang mendatangkan murka Allah ‘Azza wa Jalla. Na’udzubiLlahi min dzalik. Dan alangkah banyak manusia yang mengharapkan kebaikan bagi kedua orangtua, sementara mereka enggan menadahkan tangan untuk berdo’a. Berduyun manusia datang memenuhi undangan untuk mendo’akan kedua orangtuanya, sementara ia mengaminkan do’a-do’a itu pun tidak. Ia sibuk menyiapkan konsumsi yang asal hartanya untuk membeli konsumsi itu pun syubhat.

Maka menyiapkan anak-anak agar mereka menjadi orang-orang yang shalih adalah jalan awal meraih keselamatan dan kemuliaan di akhirat. Pada awalnya adalah memperbaiki istri atau suami kita, kemudian menata anak-anak kita sehingga bukan hanya pada generasi anak, di generasi-generasi berikutnya pun mereka menyejukkan mata hati kita dunia hingga akhirat. Bukankah itu yang sepatutnya senantiasa kita mohonkan kepada Allah Ta’ala? Kalau kemudian ada orang-orang lain yang turut mendo’akan, mereka pun dari golongan orang-orang yang shalih; golongan yang Allah Ta’ala merasa malu apabila tidak mengabulkan do’a mereka, padahal mereka telah menadahkan tangan untuk meminta kepada Allah Rabbul ‘Alamin.

Sepeninggal kita, sungguh, tak ada lagi yang bermanfaat kecuali tiga perkara saja. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak shalih yang mendo’akan.” HR. Muslim

Anak shalih yang mendo’akan. Bukan sekedar do’a anak.

Semoga Allah Ta’ala jadikan anak-anak kita termasuk golongan orang-orang yang shalih dan senantiasa mendapatkan penjagaan serta ampunan dari-Nya. Mereka amat takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla, bagus ‘ibadahnya, senang memperbuat ‘amal shalih yang Allah ridhai, serta tak putus mendo’akan kedua orangtuanya. Semoga.

Powered by Blogger.
close