Misk Aswad Thaharah


Oleh: Mohammad Fauzil Adhim
Hajar Aswad? Bukan. Parfum Al-Hajar Al Aswad yang terbaik diracik dari bahan utama parfum ‘oud tua dengan sedikit minyak mawar dan misk. Sama-sama ‘oud, berbeda sekali antara ‘oud yang sudah tua, dari pohon gaharu alami usia puluhan atau bahkan ratusan tahun, dengan oud yang dihasilkan dari gaharu budidaya dan baru berusia beberapa tahun. Sedangkan minyak mawar adalah parfum dari bunga mawar; yang terbaik adalah mawar Damascus, baik yang asli Damascus maupun mawar Damascus (Rosa Damascena) Turki yang berpusat di Isparta, disusul mawar Thaif dari Arab Saudi. Sedangkan misk berasal dari rusa jantan. Jadi, parfum dasar Hajar Aswad adalah ‘oud. Bukan misk.

Berbeda perusahaan dapat menghasilkan parfum Hajar Aswad yang lain pula, tergantung campuran yang dipakai serta kualitasnya. Ada yang menambahkan campuran za’faran semisal pada Al-Hajar Al-Aswad keluaran Abdul Samad Al-Qurashi (ASQ). Sedangkan untuk Al-Hajar Al-Aswad yang menjadi unggulan ASQ menggunakan campuran wewangi fol Damascus sebagai pengganti za’faran. ASQ menamainya خلطة الحجر الأسود الملكية dan mematok harga 3000 riyal per tola (12 ml) atau sekitar 12 juta rupiah. Belum termasuk pajak 5%. Jauh lebih mahal dibandingkan Hajar Aswad sintetis roll on yang per botol (biasanya ukuran 15 ml) dijual seharga 12 ribu rupiah.

Apakah ini Misk Ka’bah alias Ka’bah Perfume? Juga bukan. Misk Ka’bah merupakan campuran antara misk dan parfum yang dibuat dari cedarwood, agarwood, anyelir serta nilam (patchouli). Khusus minyak wangi nilam, banyak kita temukan di Sulawesi Selatan. Tetapi biasanya dipakai sebagai campuran untuk beragam parfum semisal Al-Hayat. Unsur misk pada Misk Ka’bah tidak dominan. Karena itu, parfum ini sering disebut tanpa menyertakan kata misk (musk) karena bukan bahan utama.

Jadi, apa itu Misk Aswad Thaharah? Misk murni alami yang berasal dari rusa jantan. Sangat mirip dengan Misk Abyadh, tetapi mewanginya jauh berbeda. Awalnya tajam, kemudian pelahan berubah menjadi lebih lembut. Setelah cukup lama, aroma yang dihasilkan lembut dan kuat, selain dipengaruhi oleh interaksinya dengan tubuh tiap-tiap pemakai. Jadi tak perlu baper jika aromanya serasa berbeda dengan orang lain setelah memakainya 1 atau 2 jam.

Tak sebanyak yang menjual misk abyadh untuk keperluan thaharah, misk aswad alias misik hitam untuk bersuci ini antara lain dapat kita temukan di Makkah. Anda dapat memasukkannya ke dalam daftar belanja bernilai sunnah saat umrah. Bukan sekedar oleh-oleh biasa.

Jika sesudah bersuci atau memakainya untuk keperluan lain tidak merencanakan keluar rumah, misk aswad thaharah dapat menjadi pilihan. Tetapi jika sesudah bersuci segera ada kegiatan di luar rumah, sebaiknya memilih misk thaharah dari jenih abyadh (putih). Mewanginya lebih lembut, tak tercium oleh yang agak jauh, meskipun kita lewat di depannya.

Apa keistimewaan Misk Aswad Thaharah saat dipakai bersuci? Ia membangkitkan semangat, selain tetap penuh manfaat sebagaimana Misk Abyadh. Apa saja manfaatnya? Insya Allah lain waktu kita bincang.
Powered by Blogger.
close