Bersahabat dengan Galau

Oleh : Jamil Azzaini

“Perfection is the enemy of progress,” kata Winston Churchil. Saat kita merasa apa yang kita perjuangkan telah mencapai kesempurnaan, maka pada titik itulah sesungguhnya kita berhenti bertumbuh. Ketika kita merasa top bahkan merasa yang terbaik di bidangnyq, maka sesungguhnya di situlah awal dari ketertinggalan kita.

Kita perlu galau, tidak boleh merasa sempurna. Kegalauan itu membuat kita terus belajar dan jauh dari kesombongan. 

Galau juga membuat kita waspada akan kehidupan setelah dunia sehingga kita punya dorongan yang kuat untuk mendekat kepada-Nya.

Galau bisa juga wujud dari sense of crisis sehingga kita bisa lebih sensitif. Sadar akan perubahan di sekitar kita sehingga mendorong kita berubah dan berbenah.

Galau itu manusiawi jadi jangan ditakuti. Galau itu hanya perlu dikelola. Justeru bila sudah lama kita tidak galau kita perlu waspada, karena pasti ada yang salah dalam hidup kita.

Saat ini pun saya sedang galau memikirkan bisnis, kondisi negeri ini, pertempuran politik, kezaliman di berbagai belahan dunia, dan kehidupan seperti apa yang saya jalani setelah mati.

Apakah Anda juga sedang galau?

Salam SuksesMulia, Jamil Azzaini
Sumber : www.jamilazzaini.com
Powered by Blogger.
close