Idealnya Seorang Pemuda

Oleh : O. Solihin

Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu berkata: “Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda saja (yakni antara 30-40 tahun). Begitu pula tidak ada seorang ‘alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia (hanya) dari kalangan pemuda saja. Kemudian Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu membaca firman Allah Ta'ala dalam surah al-Anbiya ayat 60: “Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim. (Tafsir Ibnu Katsir III, halaman 183).

Idealnya, seorang pemuda harus memiliki semangat yang hebat. Mengingat fisik mereka yang masih kuat. Seorang pemikir dari Beirut, Musthafa al-Ghalayaini berkata: “Adalah terletak di tangan para pemuda kepentingan umat ini, dan terletak di tangan pemuda juga kehidupan umat ini.” Kemudian Musthafa Kamil, pemikir dari Mesir berkomentar: “Pemuda yang bodoh, beku (tidak punya ruh jihad) untuk memajukan bangsa, matinya itu lebih baik daripada hidupnya.” 

Seorang pemuda harus memiliki ilmu dan ketakwaan, dan yang pasti, mereka harus menjadi kebanggaan umat. Harus menjadi teladan yang diidamkan siapa saja. Tentu saja, teladan dalam kebaikan, bukan dalam kejahatan. Sepertinya para pemuda mesti mencontoh Usamah bin Zaid yang masih muda belia, usianya 18 tahun saat diangkat menjadi panglima perang oleh Rasulullah untuk memimpin pasukan kaum muslimin dalam penyerbuan ke wilayah Syam yanag berada di bawah kekuasaan Romawi. Menakjubkan!

Penulis : O. Solihin, Motivator Remaja
Powered by Blogger.
close