Tertib Istilah itu Penting, Kita Perlu Belajar Melakukannya


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim

Ada pertanyaan, mengapa saya tidak ikut membicarakan tentang dakwah gaul yang lagi ramai? Pertama, saya tidak paham akar masalahnya. Kedua, ilmu saya terlalu sedikit. Ketiga, dan ini yang lebih penting, saya khawatir metode uthak-athik gathuk alias oplosan itu menular sehingga banyak suami menzalimi istrinya. Atau sebaliknya, istri membangkang terhadap suami.

Kok bisa?

Jika kata gaul dianggap berasal dari istilah bahasa Arab غول yang diartikan sebagai setan (begitu penjelasan yang dikirimkan kepada saya berdasarkan rowahul meme), saya khawatir banyak suami tidak berani menggauli istrinya karena menganggap sebagai perbuatan dosa. Ia takut men-setan-i istri. Padahal, kalau nggak salah, setan itu istilah bahasa Arab yang memang diserap ke dalam bahasa Indonesia.

Kalau uthak-athik-iyah ini diteruskan, sungguh runyam jika ada seorang muslim takut ke Masjidil Haram yang berlipat-lipat keutamaannya dibandingkan masjid manapun di seluruh dunia, hanya karena ia takut dengan kata haram. Apa ya mau diganti menjadi Masjidil Halal, padahal Allah Ta'ala sendiri yang memberi nama Masjidil Haram.

Syubhat memang perlu dibersihkan, sebagaimana sunnah harus ditegakkan. Tetapi hendaknya dengan cara yang lurus, benar dan adil. Bukan dengan menambah syubhat baru.
Tertib istilah itu penting. Kita perlu belajar melakukannya.

Mohammad Fauzil Adhim, Motivator dan Penulis Buku
Powered by Blogger.
close