Penghasilan yang Merusak

Oleh : Jamil Azzaini

Menerima penghasilan rutin dan besar itu membahagiakan. Namun, tahukah Anda bahwa dibalik penghasilan yang kita terima ada bahaya yang mengancam? Lho, kok bisa?

Bagaimana itu?

Sesungguhnya, penghasilan itu pada hakekatnya adalah upah yang kita terima karena kita mengerjakan sesuatu. Apabila tanpa mengerjakan sesuatu kita menerima uang maka boleh jadi itu adalah uang korupsi, suap, sedekah atau hadiah tergantung akad, situasi dan kondisi yang mengikutinya.

Apabila kuantitas dan kualitas pekerjaan kita senilai 10 juta dan kita dibayar 10 juta maka itu impas. Uang kita sah, bersih dan pas. Apabila kuantitas dan kualitas pekerjaan kita senilai 10 juta dan kita dibayar senilai 8 juta, maka yang 2 juta adalah tabungan kebaikan bagi kita. Sebaliknya, apabila kuantitas dan kualitas pekerjaan kita senilai 8 juta dan kita dibayar 10 juta, maka yang 2 juta adalah tabungan keburukan bagi kita.

Tabungan kebaikan akan berbuah banyak kebaikan. Sementara tabungan keburukan akan mengundang berbagai keburukan datang menghampiri kita. Nah, bagi Anda yang selama ini sering mendapatkan penghasilan yang selisihnya jauh lebih tinggi dari kuantitas dan kualitas pekerjaan Anda, waspadalah.

Mengapa?

Karena itu tabungan keburukan, sehingga apabila penghasilan itu Anda bawa pulang ke rumah dan Anda berikan kepada keluarga Anda, itu berpotensi merusak mereka. Keburukan mengundang keburukan. Bentuk kerusakannya sangat bervariasi, dari tidak nyamannya tinggal di rumah, keluarga yang tidak harmonis hingga anggota keluarga terlibat tindak kejahatan yang merusak dirinya dan orang-orang di sekitarnya hingga rusaknya bahtera rumah tangga.

Atau boleh jadi, rumah tangga tetap harmonis namun kita akan mendapat banyak kerusakan, malapetaka, musibah di luar rumah. Ngeri bukan?

Mari kita berusaha sekuat tenaga agar kualitas dan kuantitas pekerjaan kita jauh melebihi dari penghasilan yang kita terima. Percayalah, berbagai kebaikan akan datang kepada kita tanpa kita duga sebelumnya.

Powered by Blogger.
close