Cara Asyik Kenalkan Halal dan Haram



Oleh : Drs. Slamet Waltoyo

Pengenalan makanan halal dan makanan haram pada anak-anak sekolah sebetulnya bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Bahkan bisa dilakukan dengan rileks, sambil melakukan aktivitas kesukaan mereka. Atau memaknai makanan halal dan haram dengan masuk ke dunia keseharian mereka.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengenalkan makanan halal dan haram, Pertama,  label halal. Anak bisa ditugaskan untuk membawa makanan yang berlabel halal. Kenalkan pada anak bahwa label halal berupa lingkaran kecil di sudut atas atau bawah kemasan, yang di dalamnya terdapat kata halal. Tegaskan pula bahwa yang tidak berlabel halal itu bukan berarti makanan haram. Mengenalkan label halal penting demi mendidik anak untuk mulai berhati-hati sebelum membeli makanan.

Kedua, jelaskan kandungan makanan. Ajak anak untuk mengamati setiap kandungan makanan yang tercantum dalam kemasan. Jika di dalamnya terdapat bahan yang meragukan, gelatin misalnya, pastikan bahwa yang tercantum adalah gelatin dari sapi.

Gelatin biasanya terdapat pada makan yang lembut dan sedikit kenyal, seperti es krim, permen lunak, dan puding. Tiga jenis makanan favorit anak.

Ketiga, kenalkan makanan haram. Sekali waktu, ajak anak ke pasar. Jika ada makanan haram yang dijual, tunjukkanlah kepada anak, perbedaan daging sapi dan daging babi misalnya, mulai dari warna, tekstur, dan aromanya. Selain makanan, anak juga bisa dikenalkan dengan minuman beralkohol yang haram dikonsumsi. Tekankan kepada mereka, semua itu dilarang dalam ajaran Islam dan haram untuk dikonsumsi.

Keempat, makan bersama. Cara lain yang cukup efektif mengenalkan makanan halal kepada anak adalah saat makan bersama. Ajaklah anak mengamati makanan masing-masing, kemudian terangkan kepada mereka tentang kehalalan makanan, sekaligus kandungan gizi, dan manfaatnya untuk pertumbuhan anak, serta adab makan dan minum sesuai dengan tuntunan Rasulullah, seperti berdoa sebelum dan sesudah makan, menggunakan tangan kanan, tidak mencela makanan, tidak berbicara saat makan, dan sebagainya.

Kelima, ajarkan ayat Alquran dan hadits. Ajaklah anak untuk membaca, mengkaji, dan kalau mungkin menghafalkan ayat-ayat Alquran dan Hadits tentang makanan halal, antara lain:
Al-Baqoroh: 168, yang artinya

“Hai manusia, makanlah segala yang dihasilan dari bumi ini, yang halal dan yang baik-baik, dan janganlah kamu ikuti jejak langkah setan, karena setan adalah nyata-nyata musuh bagimu.”
Al-Baqoroh: 173, yang artinya

“Allah hanya mengharamkan kepadamu bangkai, darah, daging babi, dan sembelihan yang diperuntukkan selain Allah. Mereka yang terpaksa makan dengan tidak berniat melanggar atau melampaui batas, tidaklah berdosa. Allah sungguh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Hadits Riwayat At-Tirmidzi, Ibn Majah, dan Ahmad yang berbunyi

“Laut itu suci airnya, dan halal bangkainya.” dan

”Tidak akan masuk surga siapa saja yang dagingnya tumbuh dari makanan yang haram. Neraka lebih utama untuknya.”

Keenam, poster barang haram. Dalam satu sesi pembelajaran di kelas, pasanglah poster yang menjelaskan tentang barang haram. Poster anti narkoba dan bahaya merokok ada di mana-mana. Gunakan sarana tersebut untuk mulai mengenalkan kepada anak tentang makanan yang haram. Misalnya, narkoba dapat mengganggu kesehatan, melemahkan perasaan dan merusak moral, serta menghancurkan generasi.

Ketujuh, pameran produk halal. Tidak ada salahnya mengajak para murid mengunjungi pameran produk halal. Di tempat pameran akan disajikan makanan dan minuman yang sudah mendapat sertifikat halal. Ajarkan pula pada anak untuk bertanya langsung kepada petugas penjaga stand sekaligus meminta penjelasan tentang produk makanan yang dipamerkan.

Sungguh mengasyikkan, bukan?

Penulis : Drs. Slamet Waltoyo, Kepala Madrasah Diniyah Saqura Klewonan Ngemplak Sleman

Powered by Blogger.
close