Sekolah Zaman Now vs Zaman Old



Oleh : Dian Noviyanti Gayo

Semakin menyadari kenapa sekolah zaman dulu lebih bisa mengakomodir keragaman siswa hingga tak manifest dlm bentuk gangguan belajar. Bandingkan dengan zaman sekarang yg problematikannya membuat kami mengelus dada.

Coba kita lihat apakah ada yg hilang di sekolah anak2 kita hari ini?

Papan tulis hitam dan kapur warna
Membantu anak untuk fokus. Terutama bagi dyslexia. Perlu diketahui dyslexia bersifat genetik, jadi emak or bapaknya pasti menyandang ini juga. Tapi di zaman bapak ibunya tidak manifest gangguan tersebut, bisa jadi karena terbantu oleh papan tulis hitam ajaib ini.

Senam kesegaran jasmani th.88
Bagi kamu yg mengalami masa ini, berbahagialah! Karena ADHD (hiperaktivitas) kamu terakomodir hingga bisa lebih fokus belajar. Untuk anak ADD (hypo-aktivitas) jadi terbangkitkan (arrousal) hingga tumbuh semangat/motivasi untuk belajar. Apalagi cahaya matahari pagi bagus banget untuk ngebangun mood kamu dan membantu menstabilkan hormon.

Selain itu gerakan menyilangnya serupa dengan gerakan brain-gym yang sering diberikan di ruang terapi.

Jam analog dan peta segede gaban
Ini akan membantu kamu untuk melatih spatial dan mengorganisasi waktu.

Menulis sambung
Gangguan sensoris bisa terbantu banyak melalui kegiatan ini. Anak-anak belajar menulis efektif, menghemat tenaga dan mengatur 'ruang'.

Permainan tradisional
Ini mah ga usah disebut, ya, karena menjadi stimulus sekaligus pengayaan bagi perkembangan sensoris, motorik, kognitif dan sosial yang luar biasa. Bisa nulis satu buku saya hanya untuk menjabarkan manfaat dari permainan2 tersebut.

Inilah yang hilang dari sekolah anak kita hari ini. Selain waktu bermain yang semakin sempit. Buat para bapak/ibu guru: please, jangan pernah menghukum anak dengan melarangnya bermain. Jika ada masalah agresi yg membahayakan, dampingi anak oleh shadow-teacher. Selebihnya, berikan waktu bagi mereka untuk bermain!

Tulisan ini bisa dilihat di fb Dian Novianti Gayo

Powered by Blogger.
close