The Games of Mind #4 Kisah Raja dan Kelingkingnya
Oleh:
Ida S. Widayanti*)
Masih
ingat dongeng raja yang kehilangan kelingkingnya saat berburu? Saat itu Sang
Raja kurang hati-hati sehingga keretanya terguling. Karena kecelakaan tersebut Sang
Raja harus kehilangan salah satu jari kelingkingnya.
Di
istana raja dirundung kesedihan. Sang penasehat raja merasa iba sehingga
menenangkan hati raja. "Baginda, syukuri saja apa yang terjadi..."
Mendengar
ucapan penasehat, raja naik pitam. "Apa kamu bilang? Aku kehilangan jari,
tapi kamu justru menyuruhku bersyukur!"
Baca Juga : Game of Mind #1 Permainan PikiranHukuman seumur hidup pun dijatuhkan pada sang penasehat kerajaan yang dianggap tidak berempati. Sang penasehat pun menjalani hukuman penjara. Setahun berlalu, Sang Raja kembali berburu ditemani penasehat barunya. Mereka berdua tersesat dan terpisah jauh dari rombongan. Sekelompok orang pedalaman dan menangkap mereka. Di perkampungan suku tersebut, Sang Raja dan penasehat barunya akan dijadikan sebagai tumbal persembahan.
Sebelum
ritual dimulai, seorang suku pedalaman melihat jari raja tidak lengkap.
Akhirmya mereka melepaskan raja karena syarat tumbal tidak boleh cacat. Dengan
perjuangan berat Sang Raja kembali ke istana. Dia langsung menuju penjara
tempat penasehat lamanya.
"Penasehatku aku berterimakasih, kami akan dibunuh sebagai tumbal oleh suku pedalaman, namun aku dibebaskan karena jariku tidak lengkap. Sekarang kamu bebas dan kuangkat kembali menjadi penasehatku."Baca Juga : Game of Mind #2 Kisah Semangkok Mie Ayam
Sang
penasehat pun menangis dan bersimpuh, lalu berkata, "Saya juga
berterimakasih pada raja, jika saya tidak dipenjara maka saya lah yang akan
menjadi tumbal."
Moral story kisah ini, syukuri kehidupan yang kita jalani, segala sesuatu yang kita miliki saat ini, bahkan masalah yang terjadi hari ini. Karena kita tidak pernah tahu, kalau tidak terjadi apa yang kita alami saat ini, maka boleh jadi sesuatu yang buruk dan lebih buruk lagi terjadi. Allah Maha Merencanakan, dan rencana Dia lah yang terbaik untuk kita.Baca Juga : Games of Mind #3 Kisah Handuk Basah
Dalam
perkawinan pun begitu. Boleh jadi pernah menyesali perkawinan kita dengan
pasangan. Mungkin pernah terbersit dalam hati:
“Andaikan
aku tak menikah dengan suami/istriku ini, mungkin nasibku akan lebih baik.”
“Andaikan
aku berjodoh dengan si itu, mungkin aku tidak akan kesulitan ekonomi.”
“Jika
aku menikah sama dia mungkin anak-anakku putih semua atau pinter semua…”
Itu
semua juga permainan pikiran. The game of mind. Pikiran itu pasti akan membuat
kita merasa bernasib malang dan tidak menikmati kehidupan saat ini, dan jauh
dari rasa syukur…Ya Allah jangan sampai.
Bercermin
pada kisah “Kelingking Raja” boleh jadi kita menikah dengan pasangan sekarang
ini, karena itu jauh membuat kita terhindar dari pasangan yang jauh lebih horor.
Katakanlah kita berjodoh dengan pasangan yang penampilannya biasa-biasa, karena
jika kita beristri yang cantik sekali mungkin dia tidak setia.
Katakanlah
kita berjodoh dengan yang suami yang kurang macho, karena kalau jadi bersuami
macho maka yang terjadi adalah KDRT. Kita bisa bermain-main dengan pikiran kita
tentang apa saja yang dapat membuat kita menjadi pandai bersyukur. Karena kita
tak pernah tahu hari esok... tidak tahu hikmah dari apa yang kita alami saat
ini untuk masa depan kita.
Selamat
memainkan pikiran Anda.
Ida S. Widayanti, Penulis Buku
Mendidik Karakter dengan karakter
Post a Comment