Who's The Boss?

"Anak saya kecanduan Hp, sampai susah makan, dipanggil ngga peduli, disuruh malah berontak, gimana solusinya? "

"Ya diambil saja Hp nya, sembunyikan chargernya, power bank nya, jangan isi pulsa, jangan isi paket data. "

"Tapi dia marah-marah, menangis, tantrum. Saya ngga sanggup mengatasi. "

"Harus sanggup. Yang memberi Hp pertama kali ke anak, siapa? Orang tua kan? Maka orang tua juga yang harus mengambil Hp nya, menghentikannya. "

Saya lalu melihat si ibu berusaha mengambil hp dari anaknya. Si anak marah-marah. Dijambaknya jilbab ibunya, dipukulinya badan ibunya. Dan saya lihat si ibu diam saja. Jilbab dijambak pun kepalanya dibiarkan ketarik sampai kesakitan. Hanya lirih mengatakan "Ngga boleh hp an kata bu Afi itu loh.. "

Hhmm... Disitulah salahnya. Anak-anak sudah dikondisikan menjadi bos. Dan orang tua menjadi pelayan yang sendika dawuh. Makin lama makin menjadi hingga akhirnya orang tua merasa ngga sanggup meng-handle lalu dibawalah ke tempat  terapi 😑

Kata seorang trainer terapi dari Australia, ketika ditanya oleh peserta bagaimana mengatasi anak tantrum, jawabnya simple, "Who's the boss? "
Orang tua atau anak yang jadi bosnya?

Jangan kalah sama anak.
Anak menangis? Tantrum? Biar saja. Tetap jangan diberi apa yang dia inginkan. Karena tantrumnya akan terus dijadikan senjata saat minta sesuatu.

Jangan panik lihat anak menangis. Nanti juga akan diam sendiri. Harus tahan mendengar dan melihat tangisnya. Ngga ada ceritanya anak mati karena menangis kok. (Duh... Sadis ya jawabannya 😂)
Tetap tenang, pegang tangannya, sigap mencegah jika anak mau memukul dsb.

Teknik khusus menangani anak tantrum bisa bervariasi tergantung kondisi tantrumnya. Bisa didekap dari belakang, atau kaki ditekuk, atau didudukkan di bean bag, atau yang sangat parah ditengkurapkan di atas matras. Dan banyak teknik lainnya. Intinya terapis harus sigap. Telat sedikit, terapisnya yang bonyok kena pukulan, jambakan, cakaran 😂

Prinsipnya, anak harus diberi pemahaman bahwa tidak semua keinginan bisa dipenuhi, bahwa dia tidak boleh menjadi raja yang harus dituruti semua semuanya.

Setelah anak akhirnya paham bahwa usaha (tantrum) nya ngga membuahkan hasil dan akhirnya tenang, beri reward pelukan, usapan kepala atau punggung penuh kasing sayang, lalu bisikkan "Kamu hebat. Ibu sayang sama kamu. "

Lalu, jangan biarkan anak bengong tanpa aktivitas. Berikan permainan-permainan yang menarik. Lebih menarik dari gadget. Main pasir, main air, atau main bubble. Banyak ragamnya.

Orang tua juga jangan lupa. Ikutlah bermain bersama anak. Jangan minta anak lepas Hp tapi diri sendiri selalu main Hp di depan anak. Children see, children do.

Tulisan ini bersumber dari Grup WA
Powered by Blogger.
close