Bahagiakan dan Muliakan Diri Kita Disetiap Hari

Oleh : Imam Nawawi
Seperti biasa, setelah agak lelah memandang monitor laptop, saya mengalihkan pandangan ke layar handphone, apalagi kalau bukan stalking twitter.
Dalam stalking yang saya lakukan tak lebih dari satu menit itu, saya bertemu dengan cuitan Habib Nabil Almusawa dengan akunnya, @nabiel_almusawa.
Berikut isi cuitan beliau.
“Sudah bersedekah pagi ini..? Lagi bener2 cekak..? Gak punya uang banget kah..? Klo gitu sempatkan shalat Dhuha, walau hanya dua raka’at anakku yaa.. Sb dua raka’at shalat Dhuha mu itu, setara dg bersedekah sejumlah 360 ruas tulang di seluruh persendian kita (HR Muslim, no 1704).”
Subhanallah, jadi luar biasa kesempatan yang Allah bukakan untuk kita di setiap hari, siang dan malam.
Misalnya pagi ini belum sempat sedekah, Shalat Dhuha bisa membuat kita bersedekah bagi diri sendiri. Jadi, mengapa masih banyak orang mengikuti galau lalu mengisi hari ini dengan kemalasan dan beragam kesia-siaan?
Masalah, tentu saja setiap manusia menghadapi masalah. Tapi apa benar kalau masalah mengendalikan kehidupan kita?
Apakah dapat ditemukan solusi ketika diri kita hanya terpaku pada masalah, lantas kemudian enggan mengadu dan mengharap solusi dari sang Maha Pemberi Solusi Permasalahan!
Lagian di dalam Islam namanya ibadah sangat luas ragam dan bentuknya. Jika suntuk, galau, silaturrahim bisa jadi alternatif solusi. Kemana? Ke kajian, ke pengajian, ke majelis taklim, atau ke masjid dengan niat dzikir.
Bisa juga jalan, mencari anak yatim, temui mereka, usap rambutnya dan berikan sebagian dari rezeki kita, lalu mintalah doa kepadanya agar Allah memberikan jalan keluar terbaik dari permasalahan kita. Wah itu gak akan kebayang, bagaimana tenangnya hati kita.
Atau, lakukan langkah tegas. Buang segera galau dan rasa tidak tahu diri kepada Allah. Segerakan banyak membaca Al-Qur’an, dzikir, atau bertemu sahabat yang dapat mengingatkan kita akan keabadian akhirat dan kefanaan dunia.
Masih juga itu dirasa berat. Yuk… ke rumah, ambil pena dan tulis di buku atau selembar kertas. Perihal apa?
Perihal nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebuah kalimat menyebutkan, “Tak hanya di dalam hati, studi menunjukkan bahwa mengungkapkan rasa syukur secara tulisan bisa berujung pada manfaat kesehatan, seperti tidur lebih nyenyak dan menurunkan risiko depresi.”
Jadi, prinsipnya, mari lakukan kebaikan. Sebab dengan cara itulah kita telah memuliakan diri sendiri di setiap hari yang kita lalui. Bagaimana sahabat, simpel bukan?
Jakarta, 17 Muharram 1440 H
Imam Nawawi, Pemimpin Redaksi Majalah Mulia >>> twitter @abuilmia
Powered by Blogger.
close