Pujian yang Efektif



Oleh : Salim Abu Hanan

Hadiah dan hukuman merupakan hal yang penting dari manajemen kelas. Pemberian hadiah dimaksudkan untuk menguatkan perilaku tertentu yang diharapkan. Sedangkan hukuman diberikan untuk mencegah perilaku tertentu yang tidak diinginkan. Hadiah dapat berupa berbagai macam bentuk.

Dalam pemberian hadiah, hal-hal yang perlu disiapkan adalah; pertama, menentukan perilaku apa saja yang ingin diperkuat. Yang  kedua, menetapkan hadiah apa yang tepat untuk menguatkan perilaku yang telah ditetapkan. 

Ada berbagai macam bentuk hadiah yang dapat diberikan untuk menguatkan perilaku yang dikehendaki. Salah satu bentuk hadiah adalah pujian dalam kelas. Pujian adalah satu alat manajemen perilaku yang paling sering digunakan di kelas. Pujian bisa menjadi penguat perilaku yang sangat efektif tetapi tidak boleh terlalu banyak digunakan

Bagaimana agar pujian yang diberikan bisa efektif. Brophy (1981) mengembangkan beberapa pedoman agar pujian menjadi efektif, berdasarkan penelitian ekstensif.

Pujian yang efektif diberikan dengan berpedoman;

(1) Diberikan secara selektif pada waktu yang tepat. Menjadi kurang efektif apabila diberikan secara acak atau tidak sistematik.

(2) Memuji perilaku tertentu yang ingin dikuatkan. Menjadi kurang efektif apabila perilakunya tidak spesifik dan global.

(3) Diberikan secara khusus, ada persepsi kredibel bagi murid. Menjadi kurang efektif jika berkesan spontan atau reaksi otomatis.

(4) Pujian diberikan untuk kriteria kinerja tertentu. Yaitu kriteria yang termasuk bentuk  usaha yang telah dilakukan murid. Menjadi kurang efektif jika hanya untuk menghargai partisipasinya saja tanpa mempertimbangkan proses atau usaha.

(5) Menginformasikan kepada murid tentang prestasinya yang spesifik. Menjadi tidak efektif jika tanpa diinformasikan alasan atas pujian yang diberikan.

(6) Memuji prestasi yang didapat dengan membandingkan prestasi sebelumnya. Menjadi kurang efektif jika pujian diberikan atas prestasinya disbanding prestasi kawan-kawannya.

(7) Pujian dengan mengarahkan murid untuk melakukan perilaku yang lebih baik, meraih prestasi yang lebih baik dalam hal pemecahan masalah. Menjadi kurang efektif jika mengarahkan dengan membandingkan dirinya dengan kemampuan murid lain.

(8) Diberikan sebagai pengakuan dan penghargaan atas usaha atau keberhasilan yang telah dilakukan dalam mengatasi atau menyelesaikan masalah yang sulit bagi dirinya. Menjadi kurang efektif jika diberikan tanpa menghargai usaha yang dilakukan atau makna keberhasilannya.

(9) Memaknai pujian sebagai kesuksesan pada uasaha dan kemampuan. Dengan mengisyaratkan bahwa kesuksesan selanjutkan akan dapat dicapai pada masa mendatang. Menjadi tidak efektif apabila kesuksesan yang diraih mengisaratkan pada kemampun dan factor eksternal seperti nasib.

(10) Memberi isyarat kepercayaan Guru bahwa  murid telah melakukan tugas-tugasnya dengan baik karena kemauan belajarnya. Menjadi kurang efektif  jika ada isyarat bahwa murid-murid melakukan tugasnya karena faktor eksternal , misalnya untuk menyenangkan Guru, untuk mendapatkan hadiah.

Penulis : Salim Abu Hanan, Pimpinan  Madrasah Diniyah Saqura Sleman
Powered by Blogger.
close