Gadget di Rumah Kita
Oleh :
Mohammad Fauzil Adhim
Banyak
hal yang perlu kita perhatikan apabila anak-anak kita telah mengakrabi dunia
digital. Berikut ini beberapa hal yang perlu kita periksa pada diri kita selak
orangtua:
1. Pikirkan
bagaimana Anda sepatutnya mendampingi anak maupun keluarga Anda hidup di dunia
nyata dan pada saat yang sama terapkan hal tersebut dalam dunia digital (bahkan
apabila Anda, kadang, merasa bahwa anak-anak lebih hebat lebih menguasai
teknologi dibandingkan dengan Anda di rumah).
2. Kenalilah
teknologi dan aplikasi yang anak Anda sangat menyukainya jika Anda belum
menggunakannya selama ini. Ini memudahkan Anda untuk memahami apa yang dialami
oleh anak Anda.
3. Jika ada status
anak Anda di Social Media yang menurut Anda tidak patut, semisal di facebook,
twitter atau yang lainnya, jangan langsung memberi komentar di TL di wall-nya
dengan pernyataan yang memberi kritik tajam. Apalagi sampai mempermalukan.
Bicarakan itu di saat yang tepat, off line dan diskusikan dengan baik. Menurut
survey yang dilakukan oleh AOL, 30% anak mengambil tindakan un-friend
orangtuanya sendiri (terutama ibu) atau memblokirnya disebabkan anak tidak
nyaman berteman dengan orangtuanya di dunia maya.
4. Bicarakan dengan
teman-teman Anda maupun keluarga (termasuk orangtua dari teman-temannya anak
Anda) tentang bagaimana mereka membantu anaknya mengelola dunia digital mereka.
Dari sini mungkin Anda memperoleh tips yang lebih sesuai.
5. Jangan
memanfaatkan teknologi sebagai digital babysitter. Anak memang akan lebih mudah
tenang, tetapi Anda tidak belajar bagaimana mengatasi masalah dengan baik dan
di saat yang sama mengajari anak Anda menemukan keasyikan dari dunia digital
tanpa tujuan yang produktif. Jika anak sampai pada tingkat lebih menyukai
kegiatan (bermain) menggunakan gadget daripada menghabiskan waktu dengan Anda
atau teman-temannya, ini berarti anak Anda sudah sangat memerlukan bantuan
untuk keluar dari kecanduan gadget yang mulai menyergapnya sebelum bertambah
parah.
6. Jangan ragu
untuk menentukan batasan dan aturan, khususnya bagi anak-anak Anda yang masih
kecil. Ingat, reputasi online anak Anda akan terus mengikuti mereka sampai
dewasa. Karena itu, tidak ada istilah terlalu dini untuk memulai membuat aturan
dan batasan bagi mereka. Bukankah iklan yang muncul maupun pop up menyesuaikan
aktivitas online seseorang sebelumnya?
7. Jelaskan batasan
dan aturan yang Anda terapkan tersebut kepada anggota keluarga lainnya yang
ikut tinggal di rumah Anda atau sering berinteraksi dengan anak-anak. Jangan
ragu-ragu untuk menyampaikan kepada kerabat yang datang berkunjung dan bermalam
di rumah, asisten rumah-tangga maupun babysitter. Kadang kita takut menyinggung
perasaan mereka, tetapi kerapkali yang paling berpengaruh bukan apa yang kita
sampaikan, melainkan bagaimana menyampaikannya.
8. Gunakan aplikasi
yang tersedia untuk mengendalikan dan memantau kegiatan online anak Anda,
semacam Parental Control yang tersedia untuk berbagai ragam gawai (gadget).
Aktifkan SafeSearch sekaligus tentukan privacy control di perangkat gawai Anda.
9. Meskipun
berbagai aplikasi (software) tersedia untuk mengendalikan, membatasi dan
melindungi kegiatan digital anak-anak Anda sehingga Anda bahkan dapat menghapus
aplikasi merusak di gadget anak yang telah terpasangkan dengan gadget Anda
selaku orangtua, tetapi ingatlah bahwa mematai-matai bukanlah solusi
sesungguhnya. Jika anak Anda mengunduh konten yang buruk atau memasang aplikasi
tidak patut di gadget mereka, itu sesungguhnya merupakan peringatan bagi Anda
agar segera memikirkan tindakan selanjutnya yang lebih tepat, meskipun Anda
dapat melakukan intervensi ke gadget anak. Apa yang dilakukan oleh anak
merupakan peringatan. Dialog dan nasehat secara langsung, off line melalui
tatap muka serta dialog yang saling mendengarkan suara, sangat penting untuk
memantapkan pesan Anda kepadanya.
10. Senantiasa
ingatkan anak-anak Anda yang lebih dewasa agar tidak serampangan membuka konten
yang tidak tepat bagi anak-anak Anda yang lebih muda usianya.
11. Periksalah
rating usia serta deskripsi dari aplikasi yang ingin Anda unduh dan pasang di
gawai Anda sebelum mengizinkan anak Anda menggunakannya. Kesesuaian usia –dan
terutama nilai iman—sangat penting untuk kita perhatikan tatkala hendak
mengunduh film. Hanya memilih tayangan yang baik untuk segala usia, dan
terutama tayangan yang benar-benar bermanfaat (bukan sekedar menarik), sangat
berharga bagi keamanan non fisik anak.
12. Jadikan beragam
issue digital sebagai bagian dari percakapan Anda sehari-hari dan bahaslah
dalam kerangka iman yang kokoh. Bicarakan dengan mereka beragam issue yang
sensitif seperti cyberbullying (termasuk via WA), sexting maupun pelanggaran
hak cipta, misalnya.
13. Jagalah
komunikasi Anda dengan anak-anak. Tetap bangun komunikasi nir gawai. Tunjukkan
kepada mereka bahwa Anda memahami betul betapa pentingnya teknologi bagi
mereka, bukan hanya melihat sebagai ancaman, dan justru karena itulah Anda
sangat berkepentingan untuk memastikan anak-anak Anda agar tidak tergelincir
dalam hal-hal yang buruk akibat penggunaan gawai (gadget) secara keliru.
14. Akses Wi-Fi
gratis bukanlah surga untuk mengakses apa saja, mendownload aplikasi maupun
konten sesuai keinginan. Area publik dengan wi-fi gratis justru merupakan
tempat yang seharusnya kita lebih berhati-hati, terutama jika penyedia layanan
wi-fi gratis tersebut tidak menyediakan parental-control, di luar persoalan
tentang kemungkinan penyebaran virus yang lebih leluasa menyergap gadget Anda.
15. Ubahlah homepage
yang bersifat default untuk laptop, komputer keluarga maupun tablet dengan
situs yang aman bersahabat.
Mohammad
Fauzil Adhim, Penulis
Buku dan Pakar Parenting
Foto : Google
Post a Comment