Memperbaiki Diri



Oleh : Cahyadi Takariawan

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata, “Aku bertanya: wahai Rasulallah, apakah sebab keberhasilan?” Beliau menjawab, “Kuasailah lidahmu, hendaklah rumahmu luas bagimu, dan tangisilah kesalahanmu”. Hadits Riwayat Imam Tirmidzi, no.2406.

Ada tiga kunci keberhasilan atau keselamatan hidup berumah tangga, salah satunya kemampuan memperbaiki kesalahan

Nabi Saw menyatakan dengan “wabki ‘ala khathi-atika”, tangisilah kesalahanmu.

Salah satu sifat manusia adalah dhaif, lemah, mudah terjatuh ke dalam kesalahan serta dosa. Namun sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah ketika mereka menyadari, menyesali dan memperbaiki diri.

Rasulullah Saw bersabda:

“Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. Hadits Riwayat Imam Ahmad (III/198); At Tirmidzi no. 2499; Ibnu Majah no. 4251 dan Al Hakim IV/244.

Suami dan istri pasti pernah berbuat salah terhadap pasangan. Maka sikap yang paling tepat adalah dengan menyesali, menangisi, dan memperbaiki diri.

Ketika suami berbuat salah kepada istri, segera menyesali kesalahan tersebut dan melakukan perbaikan.

Demikian pula ketika istri berbuat salah kepada suami, hendaknya segera menyesali kesalahan tersebut dan melakukan perbaikan.

Langkah seperti ini akan membuat suami dan istri sama-sama merasa nyaman. Walaupun pasangan pernah berbuat salah, namun ada penyesalan dan perbaikan.

Demikian pula dosa dan kesalahan kepada Allah, serta kepada sesama manusia. Sikap yang terbaik adalah dengan menyesali, menangisi, dan memperbaiki diri.

Manusia yang bertaubat kepada Allah, adalah manusia yang selalu berada dalam kondisi “orisinil”. Merekalah sebaik-baik makhluk yang bersalah, karena mau melakukan perbaikan.

Ini pula yang akan mendatangkan kebahagiaan dan kesuksessn kehidupan berumah tangga.


Cahyadi Takariawan, Penulis Buku dan Konsultan Pernikahan
Sumber : IG Cahyadi_Takariawan 
Powered by Blogger.
close