Apa yang Bertambah?

Oleh : Imam Nawawi

Saat seseorang telah memandang indah keburukan, maka berpikir negatif, bertindak salah, arogan, sewenang-wenang, culas, dan semaunya sendiri akan menjadi perbuatan yang harus dalam pandangan hidupnya.
Demikianlah perilaku-perilaku orang yang menutup diri dari cahaya Islam. Mereka akan sangat terganggu dengan kehangatan cahaya iman, kaki dan tangan mereka ‘gatal’ setiap kali mendapati kebenaran terus-menerus ditebarkan di muka bumi.
Tipe manusia demikian tidak bisa hidup senang kecuali dengan menumpas kebenaran, membungkam pengusung kebenaran, dan menjelek-jelekkan kebenaran itu sendiri.
Akan tetapi, benarkah mereka akan sampai pada kebahagiaan dengan terus memperturutkan kegelapan hatinya itu?
“Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi. Barangsiapa kafir, maka (akibat) kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kemurkaan dari sisi Tuhan mereka. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kerugian mereka belaka.” (QS. Fathir [35]: 39).
Ibn Katsir menjelaskan, “Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi” bermakna bahwa Allah suatu kaum menggantikan kaum lain yang sebelumnya, dan suatu generasi menggantikan generasi yang sebelumnya.
Dan, setiap manusia yang memilih kafir, maka akibat dari kekafirannya hanya akan menimpa mereka sendiri, bahkan setiap kali mereka melakukan kekufuran, maka itu mengundang murka Allah, kemudian mereka tidak menambah-nambah dalam hidup mereka selain kerugian demi kerugian.
Ayat ini menghendaki kita semua untuk berhenti, hijrah, bergerak dari kekafiran menuju iman dan amal sholeh plus taubat. Sebab hanya itulah yang dapat menjadikan harapan hidup kita semakin baik bahwa dalam setiap bertambahnya umur, bertambah pula kebaikan, manfaat, maslahat, dan derajat kita di hadapan Allah Ta’ala.
Semoga Allah mampukan dan selamatkan kita semua dari kekafiran yang merugikan. Aamiin.
Bogor, 10 Sya’ban 1440 H
Imam Nawawi
Powered by Blogger.
close