Hubungan Alquran dan Ketakwaan


Oleh : Prihatiningsih, S.Si.

Bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al Quran dan kitab lainnya. Allah menetapkan syariat puasa dalam Q.S Al Baqarah ayat 185. Orang yang berpuasa belum tentu menjadi orang yang bertaqwa. Allah menyebut orang yang bertaqwa menjadi orang yang memperoleh kemenangan (terdapat dalam surat An-naba). Balasan bagi para pemenang adalah surga. Allah memberikan malam yang lebih baik dari 1000 bulan yaitu malam Lailatul Qadar.

Al Quran diturunkan di 2 kota yaitu Kota Mekah dan Kota Madinah. Kedua kota itu sampai sekarang menjadi kota yang diberkahi oleh Allah. Al Quran diturunkan kepada Rasulullah Muhammad Shalallahualaihi Wasallam yang menjadi sebaik-baik ciptaan Allah dan diutus untuk semua manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai peringatan.

Salah satu keistimewaan Al Quran adalah rumah yang dibacakan Al Quran setiap hari memiliki perumpamaan seperti manusia melihat bintang di langit yang sinarnya membawa kesejukan dan nampak terang walau dilihat dari kejauhan. Sebaliknya, rumah yang tidak pernah dibacakan Al quran seperti perumpamaan kuburan yang sepi, gelap, dan mencekam.

Al Quran, perintah puasa dan hubungan dengan ketakwaan memang tidak dapat dipisahkan. Agar orang yang berpuasa menjadi orang yang bertakwa, maka kita perlu memahami, Apa itu takwa?

Ada 3 makna takwa dalan Al-Quran :
Takut kepada Allah dan pengakuan superioritas Allah. Hal ini seperti kalam-Nya yang artinya, Dan hanya kepada-Ku lah kamu harus bertakwa. (Al-Baqarah: 41)
Bermakna taat dan beribadah, sebagaimana kalamnya yang berarti, Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah denan sebenar-benar takwa. (Ali-Imran: 102)

Dengan makna pembersihan hati dari noda dan dosa. Maka inilah hakikat dari makna takwa, selain pertama dan kedua. Sebagaimana termaktub dalam firman-Nya; Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah dan bertakwa, maka itulah orang-orang yang beruntung. (An-Nur: 52)

Ciri orang yang bertakwa :
1. Menjadikan Al quran sebagai petunjuk. Allah akan memuliakan apapun dengan Al quran. Rugi orang yang bertemu dengan ramadhan jika tidak mendapat apa-apa.

2. Mereka orang yang beriman kepada yang ghaib.

3. Mereka yang mendirikan shalat. Shalat adalah ibadah yang paling penting, amal yang pertama kali dihisab di hari kiamat nanti. Apabila shalatnya baik maka baik semua amalnya, shalatnya tidak baik maka tidak baik pula amalannya. Ulama mengumpamakan Shalat itu seperti bejana dan ibadah yang lain adalah airnya.

4. Dermawan. Sebaik baik sedekah adalah di bulan ramadhan. Tidak ada sejarahnya orang yang sedekah itu menjadi miskin.

5. Orang Yang beriman kepada apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad dan sebelumnya.

6. Orang yang bersedekah diwaktu lapang dan sempit.

7 Orang yang paling kuat menahan amarah.

8. Orang yang mampu memaafkan orang lain.

9. Ketika melakukan Hal yang keji maka langsung mengingat Allah. Dan berhenti melakukan dosanya. (Bertaubat kepada Allah. Berpuasa ramadhan dengan iman maka akan diampuni dosa yang terdahulu).

Prihatiningsih, S.Si., Pendidik Al Quran
Powered by Blogger.
close